Start berangkat dari denpasar sekitar jam 5:30 pagi, juara ini sih memecahkan rekor nyetir sendiri ke Kintamani.
Perjalanan cukup jauh sekitar 2 jam perjalanan
dan sesampainya di kintamani kita di sambut oleh kabut yang tebal.Gunung batur sama sekali belum menampakan dirinya,
jadinya kita melanjutkan perjalanan menyursuri danau batur.
Apa yang jadi daya tarik Kintamani ? suasana dan udaranya, dikelilingi oleh gunung dan danau, udara segar dan cukup dingin.
Selain terdapat permandian air hangat, kita juga bisa mendaki Gunung Batur, tapi setidaknya itu memerlukan
waktu yang cukup lama. Alternatif lainnya adalah berkunjung ke Desa Trunyan. Desa yang terkenal dengan tradisinya
yaitu meletakan jenazah (yang meninggal secara wajar/normal) di atas tanah di alam terbuka. Jadi ga dikubur, cuma
ditaruh begitu saja dan ditutup oleh bambu-bambu. Untuk menuju ke Desa Trunyan kita harus menyewa Kapal.
Karena belum pernah kesana jadi belum bisa cerita detailnya. hehe
Kalau diperhatikan film eat, pray, love juga shootingnya di kintamani lho
Karena awalnya cuma iseng kesana, supaya nyoba ke tempat baru, jadinya ga jelas gini ..
Makan di restaurant apung, viewnya langsung gunung batur, bermimpi-mimpi kapan ya bisa mendaki gunung batur
Kalau ke kintamani pilihannya bisa makan di atas sebelum turun menuju danau batur ini atau sekalian makan di restaurant yang
terletak di danau batur. Kedua pilihannya sama-sama menawarkan view yang bagus.