Hello Interlaken, kembali menginjakan kaki di Switzerland, tapi kali ini kesampaian untuk tinggal di daerah

yang dikelilingi gunung bersalju dan waktu itu memang musim dingin, jadi kegiatan ski juga lagi ramai-ramainya.

Switzerland memang bukan negara yang murah, sama sekali enggak ..

dari tiket menuju ke switzerland, belum lagi penginapan dan transportasi menuju ke gunung bersalju itu.

Awalnya kita mau coba ski tapi setelah liat harganya, ga ada niat untuk ski lagi,

cukup main-main salju sambil menikmati pemandangan aja diatas gunung.

Gambaran diatas merupakan keadaan kita yang pas-pas an selama di Interlaken.

Benernya bingung mau pilih daerah mana : Interlaken, Bern atau Zermatt. Zermatt lokasinya deket dengan Milan dan kebetulan kita

posisi sedang berada di roma, mau memutuskan untuk destinasi selanjutnya. Karena tujuan selanjutnya Switzerland jadi

pasrah, karena memang semua mahal disana, kenapa akhirnya memutuskan ke Interlaken ?

karena disana ada danau yang namanya Thun Lake, jadi kalau dipikir-pikir kita dapet danau dan dapet gunung bersalju.

TEPAT SEKALI PILIHANNYA, sampai di interlaken kita menginap di Happy Inn Lodge diantara deretan hostel

atau bed and breakfast ini yang paling cocok di budget, lumayan hemat karena hotel ngasi kita gratis transportasi

selama di interlaken (sebatas bus dan kereta jurusan tertentu) ga berlaku untuk kereta ke gunung.

Keadaan hostelnya bisa dilihat di foto yang diatas : Mulai dari sarapan yang kita buat sendiri,

keadaan dorm, pemandangan dari dorm, bungkusan buah praktis dan colokan super ngeselin.

Di lobby hostel juta dilengkapi CCTV/Video keadaan cuaca di puncak gunung,

jadi kalau hari itu lagi berkabut lebih baik kita ga kesana, supaya ga rugi.

Peta Interlaken, diapit 2 danau, Thun dan Brienz. Puncak tertinggi namanya Jungfrau, tapi tiket menuju kesana malahnya bukan main.

Tiket dibeli di loket Interlaken Ost, untuk harga bisa langsung check di www.jungfrau.ch.

Kita pilih tujuan tertinggi kita yaitu Schilthorn, terkenal karena shooting film James Bond 007.

Sudah cukup tinggi juga menurut kita tanpa perlu ke Jung Frau, sebelum menuju Schilthron kita juga melewati beberapa

daerah resort skii, favorite saya jatuh ke Grindelwald. Sebelum menuju ke gunung bersalju sekarang saatnya explore Interlaken dulu :

Beginilah pemandangan sehari-hari selama di Interlaken, lapangan hijau ini merupakan tempat

pendaratan bagi mereka yang melakukan aktivitas Paragliding. Saya selalu berdoa supaya turun salju, karena belum pernah liat

udara sekitar -3 derajat celcius tapi rupanya salju masih belum turun di kota Interlaken.

Deretan hotel, toko dan pemandangan yang spektakuler.

Setiap sudut kota Interlaken menakjubkan.

Kalau di Bali pulang gereja liatnya bangunan Hotel, di Jakarta liatnya Mall, di Interlaken Gunung bersalju.

Coop, Supermarket tempat kita beli bahan makanan untuk dimasak selama tinggal

di Interlaken aja tetep punya pemandangan gunung bersalju.

Musim dingin, harinyanya pendek, jadi jam 4 Sore aja uda gelap seperti ini.

Dimulailah perjalanan kita menuju puncak gunung Schilthorn.

Dari terminal kereta terakhir kita lanjut naik bus dan akhirnya naik kereta gantung.

Tiket transportasi kita beli Paket PP interlaken – Schilthorn, dan Kapal menyusuri Thun Lake – Thun – Interlaken.

Terima Kasih ya Tuhan akhirnya bisa liat segini banyak salju, ya sama udiknya sama orang bule liat matahari.

dan terima kasih juga uda kasi Matahari dan langit biru, senengnya bukan main. Ngeliat resort ski dan restaurant yang atapnya

ditutupi salju, persis kayak gambar-gambar di buku cerita yang semasa kecil saya baca.

Ini bukan negri dongeng ini dia yang namanya Grindelwald, cantik kan ?

dipenuhi Resort Ski dan orang-orang main ski, ah jadi pengen, tapi buat sewa peralatan aja uda mahal banget.

Seru banget dari orang lansia, tua – muda, anak balita sampe anjing semua menikmati salju dan cuaca cerah hari itu.

Dan sayapun begitu, makan-makan salju, tidur-tiduran di tumpukan salju, sampe ga sabar mau kesana-kemari.

Ini belum sampai puncaknya, kita masih harus naik beberapa kali lagi kereta gantung.

Makin tinggi matahari semakin ga terlihat ya otomatis semakin dingin,

beda dengan orang-orang yang datang kesini pakai baju dan sepatu ski lengkap.

Saya masih kecentilan pake celana jeans dan sepatu boots (cukup membantu sih bootsnya)

tapi karena saljunya tebal, ya bootsnya kelelep juga

saljunya masuk dan cair jadi air, kaos kaki yang uda pake 2 rangkap uda mulai kedinginan,

akhirnya kita memutuskan ke Toilet untuk bungkus

kaki dengan tisue digulung-gulung di kaos kaki , hahaha. supaya ga terlalu dingin.

Makan dengan pemandangan seperti ini harus lepas sarung tangan,

astaga sosis yang baru keluar aja uda langsung dingin, tangan gemeteran.

Tapi sekali lagi pengalaman ini luar biasa.

Sesampainya di kereta gantung terakhir menuju puncak tertinggi yang kita pilih salju mulai turun,

dinginnya makin menjadi-jadi dan kebetulan saya ngeliatan seorang cewe

pake sarung tangan yang ada heaternya, kurang ajar iri banget.

Hore ini dia hujan salju pertama ku selama hidup, disaat orang lain ngadem di cafe minum kopi kita jingkrak-jingkrak

dan mangap-mangap makan salju. Serius ya ini salju bukan ketombe.

Ini dia puncak tertinggi Schilthorn, saking tingginya semua berkabut dan bersalju.

Lupa kedinginan karena uda liat salju turun.

Hari selanjutnya kita exlpore Thun Lake naik kapal ini, kebagusan ya ? ga ada yang lebih jelek supaya lebih murah ?

Ternyata ada opsi yang lebih murah, yaitu kayak .. tapi banyak faktor ketakutan yang bikin kita ga nyoba :

1. dingin , 2. takut kebalik, 3. takut capek, 4. takut ga bisa pulang

Menunggu kapal yang bakalan membawa kita ke Thun, menyusuri Thun Lake, letaknya deket dari hostel tempat kita nginap.

Enggak lama kapal jalan, baru kita sadari warna danaunya seperti ini, wah asli ga nyesel milih Interlaken.

Lengkap sudah perjalanan selama di Interlaken, Gunung salju, Hujan salju, Danau indah, cuma satu yang kurang : Makanan murah dan enak.

Sampai juga di daerah yang namanya Thun, lebih ramai dari Interlaken.

Kita habiskan dengan duduk di pinggir danau sambil lagi dan lagi terpukau sama pemandangannya.

Menyusuri toko-toko dan beberapa bagian Thun, tapi akhirnya kita harus pulang ke Interlaken karena tiket kereta kita

terakhir jam 9 malam. Pulangnya ga naik kapal lagi, tapi naik kereta.

Semua foto indah di postingan ini hasil foto karjogecik.