Ini dia postingan yang bikin Blogspot samantha siahaan naik daun, stats nya melunjak tinggi, commentnya ga pernah sepi
semenjak posting cerita pengalaman jalan-jalan ke makassar dan tanjung bira.
Sekarang disini ditulis ulang berharap ikutan naik daun juga. Tiket Promo Garuda Indonesia
rute Denpasar – Makassar yang uda kita beli jauh-jauh hari (kurang lebih 4 bulan sebelum tanggal keberangkatan).
Contekan maps makassar dengan ilustrasi yang sangat menarik,
jadi referensi buat tujuan di makassar karena jujur aja tujuan utama kita
adalah tanjung bira, Amatoa resort.
Jalan-jalan pas lagi libur lebaran ternyata susah banget, nyari penginapan full semua, beruntung ada 1 penginapan yang available itupun
cuma 1 hari, padahal kita berniat nginep 2 hari di Tanjung Bira. Impian sih nginep di Amatoa Resort tapi FULL BOOKED semua kamarnya.
Setengah putus asa browsing di booking.com akhirnya nemu 1 bungalow yang bisa kita tempatin buat 1 malam Mangga Lodge.
Kalau booking via booking.com itu modelnya kita masukin kartu kredit buat jaminan, tapi tetep bayar full ditempat, ownernya orang german
kerjaannya diving terus, pas mau check out dan bayar nunggu dia nya aja lama, tapi selebihnya oke hehehe .
Pegawai ramah, bungalownya bersih dan terawat, plus nya lagi lokasi yang jauh dari keramaian
jadi pantai di depan lodge (pantai bara) serasa milik pribadi.
Sebagai gambaran, Mangga lodge ada di Pantai Bara sedangkan Amatoa resort dan pusat keramaian ada di Pantai Bira.
Kalau jalan kaki lewat hutan tentunya serem, belum lagi harus lewat cafe remang-remang, jadi kita lebih milih jalan kaki
lewat pantai, kalau ga salah jaraknya 30 menit include foto-foto dan ketawa-ketawa.
Nah cuplikan di tanjung bira uda diceritain, sekarang saatnya cerita sedih di hari minggu, HOW TO GET TO TANJUNG BIRA
yang penuh perjuangan (cocok dibaca sama orang yang ga punya banyak budget) :
1. Baca di blog orang kalau bisa naik bus dari Terminal Malengkeri
seharga 70.000 stop di bulu kumba, dilanjutkan naik pete-pete ke tanjung bira seharga 10.000
2. Sesampainya di Terminal Malengkeri ternyata ada taxi berwujud inova yang menawarkan jasa
sampai tujuan di tanjung bira seharga 80.000 (prosesnya nunggu penuh).
OKE akhirnya kita pilih opsi nomer 2 lebih efisien waktu dan diantar sampai tujuan
Ngisi perut dulu di terminal, makanannya ga ada yang bener, bahkan mesen mie kuah aja rasanya kemana-mana.
Sakit perut pas mau ke WC disuruh buka alas kaki, mending alasnya permadani, lah ini BUSEEETTTTT
pokoknya baru sampai di terminal aja dramanya uda banyak, pas balik ke mobil eh taunya mobilnya uda siap berangkat
Dipikiran kita orang normal ya mobil inova FULL nya itu kan 8 orang (termasuk supir)
lah ini 11 orang, formasi lengkapnya mirip sama main bola 3-4-4 : 1 supir, 2 di samping supir (ada fotonya diatas),
4 ditengah (aku,deshi,saknia dan pak haji disebelahku), 4 dibelakang (sekeluarga yang kerjaannya makan terus dan muntah terus).
total perjalanan dari makassar ke tanjung bira itu 6 jam, tumit kaki sampe lecet karena duduk terus ga ganti formasi.
Masalahnya kalau sewa mobil 1.5 juta , yah ga ada uang segitu kita.
Sampai di penginapan langsung nyebur ke laut, beruntung dapet mangga lodge yang pantainya ngebolehin kita pake bikini
karena kalau uda sampai di Pantai Bira, pake dress pantai aja sampe dijadiin bahan foto sama diketawain
Suasana sumpek pantai bira, karena banyak aktivitas pantai juga seperti banana boat dan keliling pulau.
Restaurant di Pantai Bira (D’perahu) bentuknya kapal lokasinya bener-bener di atas karang,
ga rekomendasi karena rame dan super lama pelayanannya, kesini cuma buat foto-foto aja.
Pantai Bara, lokasinya pas di depan Mangga Lodge : Sepi, Pasir putih dan bisa pakai bikini berenang disini.
Rata-rata tamu yang menginap di Mangga Lodge adalah wisatawan asing
Jangan lupa bawa senter kalau kalian akhirnya memutuskan untuk tinggal di Mangga Lodge, karena kalau malam-malam mau cari makan
selain di hotel harus jalan kaki lewat pantai ke daerah Pantai Bira. Nunggu air lautnya surut dulu tapi.
Lupa akhirnya susahnya menuju Tanjung Bira kalau uda liat foto ini.
Warung Bambu, atas rekomendasi mas anjas akhirnya setiap malem kita makan ikan segar disini.
Karena terkenal enak dan murah, jadi jam 6 sore uda mulai dateng kesini buat antre, tempat duduknya dikit,
kalau uda kesini rasanya kayak bukan di tanjung bira karena isinya bule semua.
Kecewa karena kita enggak bisa nginep di Amatoa Resort, akhirnya kita kesini buat makan siang,
sambil PDKT sama managernya (mbak melisa) supaya kita boleh berenang di pantai atau di kolam renangnya.
Awalnya dia bilang boleh kok kalau cuma berenang di pantainya, tapi keselamatan jadi tanggungan sendiri
maksudnya emang ga ada orang yang ngejagain gitu, nah tapi untuk berenang di kolam renang enggak bisa
karena enggak enak sama tamu hotelnya.