Berkat Air Asia bisa nyobain rute baru Solo – Denpasar yang terbang 3x dalam seminggu,
perdana juga nyobain bandara ngurah rai (terminal domestik) semenjak renovasi.
Yang selalu juara tentang air asia itu websitenya dari segi desain dan efisiensi :
ga lemot dan gampang dimengerti kalau mesen tiket ga membingungkan.
Sampai di Bandara Adi Soemarmo kita langsung naik DAMRI
untuk menuju Tune Hotel. Jadi naik damri ke kota dengan harga 10.000 dilanjutkan
naik BTS (batik trans solo) yang stopnya deket banget sama hotel harga 3000.
Minta peta di receptionist, peta yang dikasi waktu itu sangat membantu dan informatif
(bukan jenis peta yang lebih banyak iklannya dari petanya)
Browsing hotel untuk akomodasi selama nginep di solo ternyata pilihannya jatuh sama Tune Hotel Solo.
Cuma waktu itu bookingnya via pegi-pegi.com karena ratenya lebih murah dibandingkan langsung di web tune hotel.
Dapet redeem voucher lagi untuk pemesanan selanjutnya.
Makan siangnya soto gading, sebelumnya uda pernah ke solo sih beberapa tahun lalu tapi kebawa suasana
harga makanan di bali ngeliat harga ini langsung kegirangan. Sayang waktu itu jajanan nya uda pada abis,
kalau masih pagi enak banget masih panas-panasnya itu mendoan dan perkedel ditambah teh yang enak.
dari soto gading kita jalan kaki menuju Keraton, sudah jam 3 sore sih jadinya ga sempet
ngeliat penjaga keraton yang masih menggunakan baju formal di pintu masuk keraton.
langit-langit pintu keluar (utara) keraton surakarta.
di dalemnya ada SD dan rumah, kalau mau masuk harus dari bagian depan, tapi kita sih disini aja
bisa 45 menit sendiri buat foto-foto.
Pintu-pintu di sekitaran lingkungan keraton juga ga lepas dari incaran kita buat jadi background foto.
karena disangka rombongan study tour jadinya gratis masuk keraton, kalau kesini mendingan pakai sepatu
daripada pake sendal, karena ada aturan kalau pake sendal harus dibuka (untuk menghormati)
Museum di dalem keratonnya sih buat aku serem, displaynya enggak jelas apaan, lampunya redup juga.
dan sama sekali ga berani foto kereta kencananya yang di jejer di depan museum, hehe.
Di bagian ini biasanya ada penjaga keraton yang masih memakai baju formal kerajaan.
dari keraton bisa jalan kaki ke pasar klewer, karena sempat kebakar, pedagangnya jadi menyebar , tapi masih di sekitaran
kawasan pasar klewer, cuma waktu itu ga nemu batik yang bagus.
Kampung batik laweyan
Cafe Tiga Tjeret, kalau di solo memang khasnya wedangan.
di cafe ini harga mulai dari Rp 3000, nongkrong berjam-jam ngobrol ngalur ngidul
emang paling enak di cafe tiga tjeret.
Taman Sriwedari
Kereta api feeder (wonogiri-purwosari)
Hotel tune lokasinya deket banget sama taman sriwedari dan museum Danar Hadi.
Buka dari jam 9 – 5 sore , harga tiket masuk umum : 35.000, pelajar : 20.000
Hari kedua di Solo kita akhirnya memutuskan untuk sewa motor @rentalmotorsolo (twitter)
24 jam 60.000 dan uda dapet jas ujan, kebetulan waktu itu solo suka hujan.
Dari kota solo naik motor ke kebun teh Ndoro Donker, lokasinya dibawah kaki gunung lawu.
perjalanan dari kota solo kurang lebih 1 jam 40 menit , lokasi restaurantnya bener-bener di tengah kebun teh.
Pilihan teh nya beragam dari harga 20.000 – 45.000 sajiannya juga bisa dipilih dalam secangkir teh atau teko.
Makanan ringannya enak : mendoan, ubi madu, waktu itu ga nyobain makanan beratnya sih karena mau makan
selat solo pas sampai ke kota solo malemnya.
Sarapan di rumah turi eco hotel
Karena banyak tanaman di rumah turi konsep nyiramnya juga kayak hujan FTV ya.
konsep hotel ramah lingkungan yang lokasinya ditengah-tengah permukiman warga, kalau ga ngeh ga tau ini hotel.
Mural di depan pasar triwindu, hayo ini siapa ?
Kalau yang suka barang antik bisa hunting di pasar triwindu.
Jangan lupa mampir ke Pasar Gede, mampir ke Dawet Telasih Bu Dermi, enak pol.
Kalau mau beli oleh-oleh makanan di solo bisa dateng ke Orion, yang paling laris sih Roti Mandarjinya,
tapi di orion juga lengkap banget mulai dari gudeg kaleng, dendeng, soerabi ada semua.
Air Terjun grojogan sewu, hindari weekend kalau kesini , siap-siap capek karena untuk menuju kesini lumayan
jalan kakinya, jalannya lumayan tanjakan meskipun sudah ada tracknya. Yuk main-main ke solo
apalagi yang tinggal di bali sekarang air asia sudah membuka rute DPS-SOLO 3x seminggu.