Setelah dari Vang Vieng kita menuju Luang Prabang, sayang banget di Luang Prabang
ga terlalu lama jadi masih belum puas, tapi tetep perjalanan di laos ini paling menyenangkan.
Gimana ga berkesan soalnya di luang prabang pertama kalinya aku mandiin gajah di alam liar,
mandi di air terjun paling bagus yang pernah aku datengin.
Rupanya harga untuk mandiin gajah ini 15 dollar, tapi berkat nontonin di pinggir sungai
dan terus ngeliatin turis-turis mandiin gajah akhirnya salah satu pegawainya
bawain gajah yang mau dimandiin dan aku disuruh mandiin gajahnya gratis, haha
Pas mau naik ke atas gajahnya susah banget, karena sungainya dalem, ya gajahnya kan tinggi ya
aku malah takut keinjek tapi berkat bantuan abang-abangnya jadi bisa juga.
Gajahnya bandel mau mandiin dia malah aku yang di semprot2 air, belum lagi kalau dia
nyelem lah aku ikutan kelelep juga jadinya. Tapi berkesan dan seru banget
Luang prabang letaknya di utara laos jadi kita menuju kesana dari vang vieng naik bus selama
8 jam, busnya berAC kalau mau lebih menghemat bisa naik sleeper bus.
Utopia restaurant ga boleh kelewataan, kalau uda disini serunya nikmatin sungai mekong
sambil leyeh-leyeh, baca buku, main hp atau nguping percakapan bule-bule yang cerita
perjalanan mereka sebelum sampai di luang prabang. Suasana di Luang prabang itu
bener-bener menyenangkan, kota nya sederhana dan apa adanya, ga ada tuh bangunan
hotel yang bertingkat-tingkat. Gaya hotel mewahnya pun tetap menyatu dengan gaya bangunan lokal.
Makanan tradisional di pasar , setiap malam ada night market jadi bisa puas belanja makanan,
baju dan pernak pernik khas laos. Tentunya celana hobo bergambar gajah jadi stereotype
bagi backpaker yang berpetualang di south east asia, sama seperti di bali kaos bir bintang jadi
buruan banyak orang, di laos kaos bir lao jadi favorite kebanyakan turis laki-laki.
Kuang Si Waterfall , untuk menuju ke tempat ini kita bisa menyewa tuk-tuk dari kota luang prabang
jadi kita buat kesepakatan sama supir tuk-tuknya mau half day atau full day, mulai deh tawar-tawaran
karena kita cuma berdua dan waktu itu susah nyari orang yang diajak share tuk-tuk akhirnya
kita memutuskan untuk naik travel one day tour mulai dari naik gajah, mengujungi goa,
sampai akhirya mengunjungi kuang si waterfall ini, harganya 30 dollar sudah include makan siang
dan semua tiket masuk . Buat kalian yang memang datang berbanyak ke luang prabang aku
lebih nyaranin buat naik tuk-tuk supaya suasana laosnya lebih berasa.
Dari malam kota luang prabang di guyur hujan, uda was-was kalau air terjun
bakal berubah warna menjadi coklat. Seperti pengalaman ke green canyon pangandaran.
Ternyata airnya masih berwana tosca biarpun hujan semalaman
Air terjun terindah yang pernah saya datangi
Ada beberapa bagian yang tidak bisa digunakan untuk berenang karena licin
dan berkapur, jadi airnya bakalan keruh kalau orang berenang disana.
Tempat khusus berjemur
Terindah yang pernah aku lihat, jangan sedih di Indonesia ternyata ada juga tempat yang seperti ini
Benar-benar seperti berada di surga
Bagian ini yang paling ramai dan paling enak buat berenang, bisa loncat-loncat juga.
Disini juga kita banyak ketemu orang-orang yang kita jumpai waktu di blue lagoon (vang vieng).
Kalau ada yang mau ke Laos kabarin aku dong, terutama ke Luang Prabang karna masih belum
puas, belum ngerasain ritual memberi makanan ke biksu setiap pagi, karena waktu itu ga pernah bisa
bangun pagi, haha. Sama pengen jalan-jalan keliling kota tua luang prabang yang termasuk ke dalam
unesco world heritage, bangunannya di dominasi oleh kayu dan pintu tua.
Semua nama hotel dan restaurant diukir diatas kayu yang seragam, jadi tidak ada plang-plang yang
merusak pemandangan jalan. Untuk penginapan bisa langsung walk in sesampainya di kota Luang Prabang,
bahkan penginapan kita ga ada namanya sama sekali, seperti rumah penduduk biasa.
I LOVE YOU LAOS ! Pasti mau kembali lagi kesana.