Liburan natal dan tahun baru kemarin kita habiskan di 2 tempat yang berbeda, natal di Hongkong
dan Tahun baru di Istanbul (biarpun di airport) karena kita terjebak di bandara akibat badai
salju yang menyelimuti istanbul saat kita mau menghabiskan malam tahun baru di Cappadocia.
Ceritawa awalnya saya cari rute menuju istanbul yang paling murah, setelah memilih antara
via Jepang / Hongkong akhirnya Hongkong pemenangnya karena saya tidak perlu ribet ngurus visa.
Sebelum akhirnya sampai di Istanbul pesawat yang kita pilih adalah maskapai rusia (aeroflot)
baru pertama kali dengar dan waktu itu situasi sedang panas-panasnya antara Turkey dan Rusia.
Sempat parno sampai berkali-kali email pihak maskapai untuk menanyakan bahwa pesawat
Hongkong – Moscow – Istanbul akan tetap terbang atau tidak ? karena sudah mendekati hari
dimana saya harus berangkat ke Hongkong. Balasan pun ngambang .. yasudah pasrah ..
menghabiskan liburan natal di Hongkong dan akhirnya tibalah hari dimana kita berangkat
ke Istanbul, kerennya di hongkong itu bisa city check in, jadi di Hongkong Station ada tempat
untuk check in pesawat dan kita bag drop bagasi yang kita bawa, ga perlu repot lagi di airport.
Naik kereta pun cuma bawa badan dan tas kecil saja, Akhirnya terbang juga ke Istanbul dengan
selamat dan transit di Moscow beberapa jam sebelum meneruskan penerbangan ke Istanbul.
Karena sampai di Istanbul tengah malam, kita minta pihak hostel arrange penjemputan, semua aman
check in di hostel dan pilihan hostel nya juga tepat. Bunk Hostel Taksim namanya.
Selama perjalanan dari Airport ke Hostel aku uda excited karena melihat banyak bangunan
mesjid dengan pilar yang begitu megah, awalnya aku kira itu adalah Hagia Sophia haha
ternyata semua mesjid di istanbul bangunannya seperti itu. Ga sabar tidur dan explore Istanbul.
Lokasinya 15 menit jalan kaki dari Taksim Square, hostelnya super cozy dan semua pegawainya
sangat ramah, pas hujan salju dipinjemin payung dari hostel (sangat perhatian) ya karena males
juga beli payung sih sebenernya jadi seneng aja dipinjemin payung. hehe
Memulai hari dengan sarapan simit (bagel khas turki) dengan penjual yang ganteng ini haha
Baru jalan beberapa meter uda ada godaan lagi, ini baru makan pagi, oh tidak. Alamat cocok
sama kehidupan di Istanbul.
Karena menghabiskan 8 hari di Istanbul kita memutuskan untuk beli istanbul card
jadi gampang untuk urusan transportasi disana. Istanbul Card bisa di beli di kios-kios
di luar metro station , top up juga bisa dilakukan disana. Kalau beli token yang hanya sekali pakai
sekali jalan misalnya harganya 4 lira, sedangkan kalau pake istanbul card fare nya 2.5 lira
Tram yang selalu kita gunakan dari Kabatas dan berhenti di Sultanahmet . Di Sultanahmet itu
ada apa aja ? Banyak banget yang pertama kita kunjungi :
Kalau di check di Hp hari itu udara 6 derajat celcius tapi sangat cerah dan langit biru sekali
Ada 2 pintu masuk ke Blue Mosque untuk yang berdoa dan untuk turis, sebelum masuk kita harus
buka sepatu pastinya dan buat para wanita juga harus menutup rambut, untuk yang ga bawa tenang
aja kalian pasti bakal seragam pakai penutup berwarna biru muda.
Karena Blue Mosque dan Hagia Sophia lokasinya berdekatan sesudah mengunjungi Blue Mosque
kita bergegas menuju Hagia Sophia.
Hagia Sophia dari luar, sebelum masuk ke Hagia Sophia banyak tour guide yang menawarkan jasanya
sehingga kita tidak perlu mengantri tiket, tapi ternyata antrian masuknya ga seheboh masuk Louvre.
2. Hagia Sophia (25 Lira)
Hagia Sophia awalnya merupakan gereja, lalu beralih fungsi menjadi Mesjid dan sekarang menjadi
Museum. Pokoknya Hagia Sophia ga boleh ketinggalan karena bagus sekali, nah karena banyak
sekali keluarga yang berlibur dan menggunakan tour guide jadi aku selalu ikutan nguping kalau
tour guide mereka lagi jelasin (lumayan gratis kan informasinya). Mosaic yang berada di gallery (lantai 2).
Blue Mosque dari salah satu jendela di upper gallery Hagia Sophia.
Mau cari makan di Hagia Sophia banyak, kita paling nyaman makan selama di sana itu di MILLION
restaurant, teh nya gratis, free wifi, heaterny mantap dan makanannya juga enak.
Hagia Sophia di sore hari, karena lagi musim dingin harinya pendek.
3. Basilica Cistern ( 10 lira)
Patung medusa, nah disini nih kalau mau liat patung medusa. Pertanyaannya kenapa patung
medusanya kebalik dan kesamping ? sebenernya patungnya ada 2 tapi yang aku foto cuma
satu saking malesnya karena memang gelap banget lokasinya ( di bawah tanah)
dan settingan cameranya bikin jadi blur terus hasil fotonya. Oke jadi kenapa patungnya
ga berdiri tegak ? ya supaya mahluk mahluk yang memandang patung itu ga berubah jadi batu
( kan gitu ceritanya ya ) KONON … tapi pengunjung yang dateng sampe muterin badan tuh
supaya bisa tatap tatapan sama medusa.
4. Grand Bazaar
Karena merasa ditipu di Grand Bazaar gara gara hari pertama sampai di Istanbul ga ngerti convert
mata uang haha jadinya aku ga punya kesan berlebih sama Grand Bazaar, gila beli gantungan kunci
lucu sih ada evil eye nya ( 10 lira ) eh pas hari keberapa beli di jalan biasa sama, harganya 1 lira
Terima kasih pedangan di Grand Bazaar yang uda nipu aku semoga makan enak ya pak hehehe
Kalau sudah melihat tram vintage ini artinya kita berada di daerah Taksim Square
Saya dan kakak saya sehari harinya selalu melewati atau menyempatkan diri ke Taksim Square.
Sebagai pecinta makanan manis / desserts saya nyerah sama semua makanan manis di Istanbul,
Manisnya kebangetan , apa ga sakit gula ya orang – orang di Turkey . Pertama kali nyobain Baklava
(makanan manis yang berisikan kacang walnut dicampur gula / madu yang dibungkus roti topis)
panjang ya penjelasannya , ya pokoknya pertama kali nyobain di belanda dan itu enak banget,
setiap kali nyobain di indonesia rasanya abal ga pernah pas, kirain di tempat aslinya bakalan enak
ternyata TERLALU MANIS. maaf tapi aku nyerah dan trauma, ga lagi-lagi makan manis manis
selama di Istanbul, manisnya kebangetan.
Sepanjang Taksim Square dipenuhi toko – toko dan kedutaan
Pada saat keadan ramai , tampak kedutaan rusia di jaga ketat oleh polisi.
Pesan papa dan Mama sebelum saya berangkat ke Istanbul adalah terus berhati-hati dan berhati-hati
takut nanti kecopetan dan sebagainya, ketika nyampe sama sekali ga ada perasaan ga nyaman / ga aman
Istanbul itu bener-bener percampuran antara 3 layer : Eropa , Asia dan Timur tengah, semuanya bercampur
makanya aku sangat suka banget sama Istanbul, baru hari 3 disana aku uda pengen balik lagi ke Istanbul.
Makanannya, Suasananya, History nya dan orang-orangnya.
Di Bagian jalan ini mirip seperti di Eropa kan ?
Menemukan surga berwana warni ditengah keramaian Taksim
Galata Tower (kita ga naik sih, karena males antre)
Saat menunggu cruise, awalnya kita mau naik kapal untuk melihat Istanbul bagian eropa dan Istanbul
bagian Asia, tapi karena terlalu lama menunggu kapal akhirnya kita cancel. Cuaca pun tidak mendukung.
Memang kebiasaan sebelum Trip itu selalu browsing Pinterest, pas ketik Keyword Istanbul
Selain keluar berbagai macam bangunan bagus dan karpet turkey yang keluar adalah foto
tangga warna warni ini, oke akhirnya masukin ke list tempat yang dikunjungi kalau ke Istanbul.
Kesampaian juga, nemunya ga sengaja lagi hehe.
Hari berikutnya kita berkunjung ke Topkapi Palace .
Harga tiket masuk Topkapi ( 30 Lira ) . Merupakan istana yang didiami oleh kesultanan Ottoman
selama kurang lebih 400 tahun. Memasuki kawasan Topkapi sudah disambut taman yang
sangat besar. Ternyata 30 Lira yang kita bayar itu belum termasuk ke semua area / bangunan
yang terdapat disana, Misalnya ruangan yang menyimpan barang peninggalan Nabi Muhammad,
Tongkat Nabi Musa dan masih banyak lagi nah sayangnya aku enggak ke tempat itu karena antreannya
sangat ramai dan kayaknya bakal ngabisin banyak waktu padahal masih banyak mau melihat
sisa topkapi palace yang sangat luas itu .
Gak lama ternyata turun hujan salju uda deh lupa jadinya maunya ngelanjutin liat-liat topkapinya
malah sibuk foto-foto salju, Maklum tinggal di Bali.
Tapi lupa ternyata badan belum terbiasa kena salju jadi hari pertama turun salju di Istanbul
langsung super kedinginan dan bertenduh di restaurant di dalam topkapi palace
yang pemandangannya Istanbul bagian Asia.
Salju dengan Blue Mosque jadi latar belakang
Ternyata saljunya enggak berenti-berenti dan malah tambah deras hujan saljunya, pas keesokan
paginya kita baru keluar dari hostel sepatu uda tenggelem di langkah pertama keluar dari hostel.
Wah pertama kali di kota liat salju yang sebegini banyaknya, biasa cuma ngeliat salju sebanyak ini
di gunung bersalju tapi seisi istanbul hari itu sangat putih karena tertutup salju.
Awalnya setelah Istanbul dan Cappdocia kita mau ke Uludag (lihat salju) karena sudah 3 hari lebih
Istanbul terus bersalju jadi kita cancel Uludag.
Taksim  Square dipenuhi salju sampai tram nya ga bisa jalan, semua malah main perang salju.
Okay ternyata banyak yang udik selain aku hehe
Makanan Turki ga usah diragukan lagi enak-enak, Sebagai pecinta Terong di turkey banyak banget
menu yang selalu menggunakan Terong sebagai side dish nya, Kebab ga usah ditanya lagi , super
lembut dan juicy. Kalau di Indonesia aku anti banget sama kebab karena kerap kali dapet
nyobain yang bau banget dagingnya, tapi di Istanbul ga pernah salah mau di pinggir jalan atau restaurant
semua kebabnya enak. Tapi yang paling berkesan sih pas makan kebab disini …
Nemunya ga sengaja taunya ini terkenal banget, lokasinya dekat sama spice market . Lebih tepatnya lagi
dekat tempat kita nonton tarian sufi yang muter-muter itu. Pokoknya kayak mimpi pas makan disini,
rasanya super enak (ga lebay ini beneran enak) sampe buka nutup mata pas ngunyah, Luar Biasa.
Berbeda dari kebab biasa yang dipotong dari atas ke bawah di sehzade ini kebabnya di potong kepinggir
seperti grill babi guling gitu sih posisinya . Musti cobain ya kalau ke Istanbul
Nonton tarian sufi , sayang kita ga boleh foto / rekam saat pertunjukan . Bagus banget dan emang
ngebayanginnya bikin pusing, gimana enggak .. para penari (lelaki) hanya muter berkali – kali
selama kurang lebih 1 jam, ya apa ga pusing ya ? aku aja muter 10 x mungkin uda kelimpengan.
Sebelum mereka mulai menari kita diceritain kisahnya , makna kostum nya (melalui brosur sih)
Di istanbul itu banyak sekali kucing
The Museum of Innocence, hanya kakak saya yang ngerti apa yang terjadi di museum ini.
Jadi dia baca bukunya selama perjalanan ke Istanbul dan di dalam buku itu ada seperti tiket gratis
bagi pembaca buku yang mau berkunjung, otomatis kakak saya excited dan mengunjungi tempat ini.
Karena saya ga tau apa – apa otomatis kakak saya dong yang beliin tiket masuknya, toh dia gratis
karena dia bawa bukunya. Ya pokoknya aku cuma bisa liat display nya dan ga ngerti apa-apa haha
bahkan dia sewa audio guide, aku cuma bisa ngeliatin ini apa ya maksudnya , karena kebanyakan nanya
mungkin kakak saya bete juga hahaha dan akhirnya dia pinjemin wifi portable dan akhirnya
aku cuma main wifi aja sembari menunggu kakak saya selesai.
From hostel to W istanbul, bahkan kamar kita ada tangganya untuk masuk, lokasinya
dekat dengan Dolmabahce Palace. Setelah check in kita dapet FREE massage selama 15 menit
ellah mijit atau ngeraba ya cuma 15 menit, yaudalah pokoknya free jadi aku pergunakan.
Dua kakak beradik check in di W istanbul dikira masih bocah, pas ditanya sama si tukang pijet
kamu dari mana ? bali ,, wah gantian kalau gitu kamu yang pijet (wah jokes nya ngeselin ya)
pas ngobrol-ngobrol lagi dia nanya kamu berdua aja sama kakak kamu ? ia kita berdua aja.
Kok berani ? maksudnya ? jadi dia kira kakak saya masih umur 16 tahun dan aku sendiri 13 tahun
hiks …. pantes ya ga pernah digangguin cowok-cowok ganteng di Istanbul, ternyata tampang kita
sangat bocah rupanya , kakak saya 26 awet 10 tahun, saya 23 tahun juga awet 10 tahun berarti.
Masuk kamar ada HP nih di samping tempat tidur, WOW ternyata dipinjemin HP buat lebih
gampang explore istanbul dan bisa telfon juga lengkap dengan nomor emergency dan nomor embassy.
Karena kebanyakan yang nginep disini kayaknya buat urusan kerjaan atau bisnis mereka
sarapan aja uda pakai jas / baju kerja, oke ga mau kalah dan biar ga dikira umur 13 tahun lagi.
Minoa Bookstore di deket hotel W, ternyata lokasi hotel W cukup hits juga banyak cafe, restaurant
Hari terakhir baru kita ke Dolmabahce Palace , jalan kaki dari hotel.
Tiket masuk 30 Lira, Masuk istana ini harus membungkus sepatu dengan plastik (supaya ga kotor)
kita digabungkan dalam group dengan guide supaya tidak terlalu lama, dan tidak boleh
mengambil foto. Padahal di dalam istana ini ada tangga yang terbuat dari kristal dan chandelier
terberat didunia yang beratnya sampai ton ton an.
Sultan GateÂ
Ya ngatuk ngebayangin rute pulang ke bali dari istanbul sangatlah panjang :
Istanbul – Moscow – Hongkong (stay 1 hari dulu) – Kuala Lumpur – Denpasar
Travel while you are young and able, karena kalau tua nanti ga bisa kuat naik pesawat dengan
rute seperti ini. Kembali menabung lagi karena ya jelaslah uangnya banyak habis hahaha.