Pertama-tama sebelum kalian mulai membaca apa yang saya tulis disini mohon untuk diingat
bahwa tulisan ini bukan untuk provokasi atau memperkeruh suasana atau menjatuhkan pihak lain,
tapi yang saya tulis merupakan testimoni kekecewaan customer terhadap jasa open trip yang waktu itu
membawa saya dan teman saya ke Gunung Rinjani, jadi cerita ini dari mata pandang saya dari yang
saya alami, mungkin ada temen-temen setrip sama saya merasa happy dan fine – fine aja ya tidak
menjadi masalah, atau ada yang mengangap saya lebay juga ga masalah.
pokoknya yang saya tulis ini benar-benar yang saya alami, izinkan saya untuk sharing
pengalaman tidak menggenakan saya selama trip di rinjani, saya yakin bahwa saya tidak kecewa
sendirian, mungkin ada beberapa teman yang kecewa tapi tidak bisa menggungkapkan seperti saya .
Yang follow saya di Instagram mungkin lebih dulu baca ceritanya, saya itu bukan tipe orang yang
kalau jalan langsung upload saat itu juga kisah / cerita perjalanan saya, pasti nunggu beberapa bulan
kemudian, tapi karena kejadian ini sangat menyedihkan dan membahayakan menurut saya, jadi saya
segera memposting via Instagram cerita nya. Captionnya panjang sekali ya dalam satu postingan …
Seperti ini iklan yang diunggah Matssjourney di Instagram, postingan ini tidak hanya ada di account
matssjourney sendiri melainkan melakukan iklan di salah satu account travel ternama yang
followernya mencapai >10K , karena saya lupa apa accountnya jadi saya enggak bisa asal cap
cip cup nulis ya, dan temen saya juga liat iklan ini di LINE. Wah murah yuk ! itu kalimat pertama yang
saya ucapkan waktu lihat iklan ini, saya memang berkeinginan mendaki rinjani dari 2 tahun yang lalu,
tapi saya di TOLAK oleh salah satu tour pendakian rinjani yang cukup ternama, singkat ceritanya
2 tahun lalu saya berkeinginan mendaki rinjani, karena saya sadar diri bahwa saya bukan anak gunung
saya cari paket mendaki yang cukup WAH (meWAH) haha, fasilitas dan makanan nya luar biasa
kasarnya kamu cuma bawa badan aja mendaki ga usah pusing mikir sisanya, saya email lah si tour
tersebut (karena websitenya bahasa inggris) saya email pakai bahasa inggris dong, tapi saya bilang
saya ini orang Indonesia mau mendaki rinjani, saya sendiri jadi bisa ikut group lain yang sudah
mendaftar / email di tempat anda ? . Di balasnya cukup singkat padat dan jelas :
” Maaf kami tidak bisa menerima anda ikut group yang telah tersedia karena mbak samantha
orang indonesia, dan saat ini yang tersedia hanya pendaki dari luar negri saja, kami tidak
bisa menggabungkan mbak samantha, karena stamina orang bule tidak sama dengan
orang indonesia. Kecuali mbak samantha bisa cari 3 orang temen mbak kita bisa
arrange trip khusus group mbak samantha “
JEDAR !!! saat itu saya lumayan emosi membaca emailnya karena ada penolakan disana
dan merasa tersingung juga sih jujur. Wah pusing juga nyari 3 orang naik gunung yang mau bayar
3 juta siapa ya kira-kira ? akhirnya saya mengurungkan niat naik rinjani sampai akhirnya
MUNCUL lah iklan Matssjourney di instagram yang membolehkan siapa saja join :
Tanpa latar belakang kamu itu pernah naik gunung , stamina kamu oke atau enggak, kamu orang
indonesia atau bule .. pokoknya ga jadi masalah .. saya pun chat via line matssjourney
untuk menanyakan perihal trip Rinjani ini, 1.5 juta include gili trawangan .
Saya pribadi baru sekali naik gunung sebelum Rinjani (3726 mdpl) sebelumnya hanya mendaki
Gunung Batur (1717 mdpl) jadi persiapan saya sebelum naik gunung di bulan mei adalah
latihan cardio (saya pilih) RPM (indoor cycling) dari bulan januari, naik rinjani ini awal
bulan mei, jadi kurang lebih 4 bulan saya cardio rutin untuk melatih stamina supaya ga
keok keok banget pas mendaki rinjani. DP 300 ribu ikut trip ini pelunasan ada di bulan April.
Layaknya orang masa kini pastinya kita dibuatkan group dong di LINE nama groupnya FIX RINJANI.
di share lah apa saja yang harus dibawa beserta itenerary nya nanti ..
Ini ya itinerary dari Matssjourney saat itu, saya mah ga ngerti, baca juga selintas, naik gunung
aja cuma sekali sebelumnya, jadi waktu ini di share saya cuma baca dan oke sisanya saya
serahkan ke pihak Matssjourney kan pihak tour yang lebih tau dan mengerti, pokoknya
gambaran kasarnya saya uda kebayang ini perjalanan pasti capek banget , sip.
Karena saya gak mau gendong – gendong tas saya, saya chat pribadi matssjourney (bukan di group)
bahwa saya dan 2 teman saya yang sama – sama dari bali mau minta porter pribadi untuk bawain
tas kita, waktu itu Matssjourney bilang bisa 1 porter 3 tas (tanpa menanyakan ke saya terlebih
dahulu tas saya dan teman-teman saya berapa liter) , deal di harga 200 ribu / hari, karena kita
4 hari di rinjani 800 ribu totalnya. SIP DEAL .. saya pun berangkat ke Lombok dari bali ..
Sampai di Lombok saya chat lagi matssjourney mengabarkan bahwa saya sudah di lombok dan
menanyakan perihal rekomendasi penginapan di dekat bandara lombok (karena meeting point
point di bandara Lombok Praya/Ampenan) tapi karena tidak menemukan hotel murah di dekat
bandara akhirnya saya memilih untuk tinggal di Mataram dan akan ke Ampenan keesokan harinya.
Bunyi chat Matssjourney ke saya ” kumpul di Ampenan jam 8 on time ” Sip …. saya mah orangnya
takutan, takut ditinggal, takut orang lain nunggu-nunggu, takut lah pokoknya nyusahin orang dan
untungnya kedua Teman saya itu sama sama seperti saya, kita pesan taxi jam 7 berangkat dari
Mataram dan sampai di Ampenan jam 7:30. Hore tepat waktu, saat saya datang kok sepi ya
meeting pointnya, saya masuk ke dalam lagi, ada bangunan seperti kost-kost an dan beberapa
cowok lagi duduk duduk, mereka tanya ” Mbak nyari siapa ? ” . Ada mas rachmat ?
Keluar lah mas rachmat dengan handuk di pundaknya .. tada .. HALO ..
Mas saya boleh pinjem kamar mandi .. ditunjukin kamar mandi dan saya kembali menunggu
di depan bersma kedua temen saya … krik krik gitu kali ya bunyinya kalau diisi backsound …
Sudah jam 8 tapi belum ada yang kedepan .. eh dateng 2 mobi elf besar, excited .. karena sudah
mau berangkat, eh tapi kok yang lain belum ada ya, padahal sudah jam 8 lewat nih .
Jam 8:30 karena elf sudah datang dan belum ada arahan saya masukan tas saya ke dalam elf
dan langsung duduk di elf , Supir elf sampai menayakan ke saya dimana mas rachmat ?
Saya yang ga tau apa-apa cuma bisa menjawab, ga tau pak, mungkin masih siap – siap .
Mulai lah ramai keluar peserta lain tapi mereka bukannya naro tas di elf dan naik malah ngobrol
ngobrol gitu di teras rumah, kita di elf ya tertidur karena sudah sampai jam 9:30 kalau tidak salah
belum jalan juga itu elf (on time ya jam 8) hehe
Perjalanan Ampenan – Sembalun saya sih tidur ya, tau tau sampai di Sembalun sempet
bingung – bingung karena supir nyuruh kita turun elf tapi ga ada arahan dari Matssjourney sendiri,
waktu itu dia lagi urus izin kita untuk mendaki sih, gak lama kita makan siang di warung dekat
tempat registrasi dan dari situ awal mula cerita saya …..
Trip ini dimulai tanggal 4 mei 2016, tanggal 30 April saya chat pribadi rachmat selaku
tour leader mengenai porter pribadi yang saya pesan untuk bawa carrier saya dan 2 teman saya.
Ternyata sesampainya di sembalun saya denger berita bahwa porter habis, saya sih santai saja
waktu itu, kan sudah pesan sama rachmat jauh jauh hari, jadi saya lanjut saja makan siang dan
saya juga samperin rachmat saat mendengar berita itu dan dia kekeh bahwa ada kok ada nanti. SIP .
Habis makan siang kita masuk ke dalam mobil pick up, diantar menuju tempat kita mau start
perjalanan mendaki rinjani, eh bener aja ternyata porter disana enggan membawa tas saya dan
teman-teman, mereka minta 800 ribu itu per tas untuk 4 hari, sedangkan deal saya dengan rachmat
800 ribu untuk 4 hari untuk 3 tas, kan saya ga tau apa-apa selaku customer di trip ini
saya ga merasa mendadak minta, dan saya juga ga ditanya seperti apa tas saya ? berapa liter ?
saya ga tau keadaan di lapangan, dan porter pun ogah ngeladenin tawar menawar rachmat .
Ya bisa disimpulkan bahwa rachmat lupa pesan porter pribadi yang saya pesan dan disanggupi
oleh dia, waktu itu matssjourney langsung memita maaf masih ingat saya ” Maaf ya kak soalnya
saya sibuk trip waktu di chat itu, harusnya kakak ingatkan saya H-2 sebelum trip “ .
Sip dia lupa kawan- kawan … mari kita lihat di iklannya di instagram ..
Tour Leader Profesional
sudah saya coret kata profesional itu saat saya alami kejadian ini, saya kesal JELAS !
Teman – teman lain tidak ada yang pesan porter pribadi seperti saya , mereka sudah siap dengan
tas nya dipunggung, pilihan saya waktu itu enggak jadi naik rinjani / mengangkat tas saya sendiri,
kalau saya mau memperpanjang perkara bisa saja, saya pribadi ngerasa gak bakal sanggup bawa tas
saya yang sangat berat itu sendiri untuk perjalanan selama ini, saya tau batas kemampuan saya,
tapi dengan sangat berberat hati dan kesal saya angkat tas saya sendiri dan mulai jalan,
mood saya saat mulai jalan itu : SENGGOL BACOK (haha serius kesel banget soalnya)
Tampak belakang carrier saya, 60 liter sih tapi beratnya luar biasaaaaaaaaaaaa.
Bawa apa aja sih kok banyak banget ? hahaha , emang banyak .. ini kali kedua saya naik gunung,
lama lagi di gunung jadi ya banyak sih kalau dibandingkan sama teman-teman lain,
baju ganti sih yang paling banyak banyak karena produksi keringet saya jauh dari
orang normal, jadi harus banyak bawa baju ganti + baju untuk di gili belum lagi casing underwater G12.
Awalnya saya mikir toh pake porter, sikaaaaatttttttttt , tas pun bawa 2 yang ransel kecil isi
makanan dan minuman + camera, yang besar ada makanan juga dan jaket dan 2 Air mineral besar.
Kalau yang lain mungkin mau bawa carriernya sendiri karena mereka bilang disitu sensasinya
kalau saya pribadi sih tidak, mending saya menikmati perjalanan saya tanpa harus bawa
carrier ini, tapi toh semua buyar .. saya bawa juga tas saya sendiri akibat kelalaian dari tour leader.
Saya bawa DUA, baik sih di tawarin sama porter yang bawa logistik buat bawain tas kecilnya tapi
saya bilang enggak usah saya bawa sendiri … sambil senyum palsu penuh kekesalan … ( ya palsu )
Pos 1, sampai disini sekitar jam 5 sore, karena katanya pos 2 dan 3 sudah penuh,
jadi kita bermalam disini.Disini saya sudah melupkan kejadian Matssjourney gak pesenin
saya porter, sudah ikhlas .. karena happy juga akhirnya ngerasain nih tidur di tenda ,
pipis di savana, pup malu malu tapi mules. Semua ini pengalaman pertama buat saya .
Mulai kenal teman – teman baru, mulai ketawa – ketawa bareng pokoknya happy deh di pos 1 ini.
Bangun pagi keluar tenda viewnya seperti ini
Foto – Foto
Foto lagi, dan saya juga unpacking barang bawaan, diatur supaya jadi satu tas aja
Berhasil … ga usah bawa anak kangguru di depan badan, cukup MAMAK kangguru saya gendong.
Di pos 1 kita sarapan dan melanjutkan perjalanan setelah perut disii dengan Nasi Goreng.
Kalau menurut Itenerary sih harusnya hari ke 2 sudah di plawangan tapi ya namanya juga
gambaran kasar, ga masalah lah ya yang penting happy happy, kita lagi liburan kan .. lanjut jalan ..
Air minum di botol pertama sudah habis, bakal ada mata air di dekat pos 2.
Wah pertama kali nih saya minum air langsung dari mata air .
Sampai di Pos 3 Istirahat bersama – sama makan nanas, bingung juga sih kenapa enggak makan
siang ya ? apa repot masaknya ? atau emang tour lain kayak gitu juga ? atau Matssjourney aja
yang gak makan siang ? saya juga kurang tau tapi saat itu dikasi Nanas & kita juga bawa
camilan pribadi jadi Happy aja lah, agak ngiler sih liat porter group lain masak telor .
Ngobrol – ngobrol sama pak porter group lain, jadi para porter ini jalan jauh di depan para
tamu mereka, siap – siap makanan, pas tamu mereka tiba di pos 3 langsung makan, enak ya ?
” Itu yang tour mahal kali ya ? ” dalam hati saya ngomong. Jujur saya ga tau berapa lama lagi
perjalanan untuk sampai di plawangan dari pos 3 ini. Saya ga nanya juga dan saya ga dikasi tau juga.
Yang dikasi tau pokoknya cuma istirahat yang cukup di pos 3 karena sisanya bakal terus menanjak.
Disini nih stamina kita bakal diuji, namanya Bukit Penyesalan .
Buat kalian yang sudah pernah naik rinjani via sembalun pasti ingat betul rasanya , buat yang
belum pernah mendaki rinjani bisa di Google : Bukit Penyesalan Rinjani.
Karena di foto ini sangat tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Berkali – kali saya coba
mengabadikan moment di bukit ini selalu aja hasilnya beda sama yang saya lihat dengan
mata dan kepala saya sendiri, atau emang salah aja angle nya haha.
Dikit lagi mbak, Ayo semangat , 20 menit lagi mbak, selama perjalanan di Bukit penyesalan
dapet banyak support dari orang lain, 2 jam berlalu masih belum sampai juga haha.
Mulai kerasa nih lapernya disini, saya duduk sebentar sambil menunggu teman – teman lain
karena saya sempat jalan sendirian, pas lagi istirahat ngobrol sama porter lain yang lagi istirahat
juga, awalnya saya minta air karena stock air saya sudah habis, eh taunya dapet air dan pisang.
Padahal saya ga cerita belum makan siang lho.
Pokoknya sebelum gelap harus sudah sampai di plawangan karena hujan mulai turun dan suara gemuruh
terasa sangat dekat, saya mengurangi istirahat, kalau capek memang agak saya paksa akhirnya ketemu
sama beberpa temen dan akhirnya bisa juga sampai di Plawangan, Sempat meneteskan air mata karena
ga nyangka yang awalnya kekeh pake porter ternyata bisa angkat tas gede itu sendiri sampai di Plawangan.
Kurang lebih jalan 8 – 9 jam tanpa makan siang . Seneng banget uda bisa sampai di Plawangan menyudahi
jalan kaki hari itu, ga sabar istirahat buat persiapan summit tapi paling pengen sih MAKAN . laper banget
Danau Segara anak timbul tenggelam akibat kabut. Kita berfoto-foto disini sambil menunggu
teman – teman lain datang. Baru tau juga kalau belum ada porter dari team kita yang sampai disini.
Dan baru tau juga kalau porter kita itu cuma 4 orang 1 team leader dan kurang lebih 25 peserta
(mungkin lebih) . Baru nyadar kalau rasio antar peserta yang naik sama porter sangat tidak masuk
akal. Kenapa saya baru tau ? karena ya memang tidak ada perkenalan dari Matssjourney siapa yang
mendampingi kita, porter kita siapa aja bahkan briefing pun tidak ada dari awal start pendakian.
Porter yang ada di group kita itu bukan porter yang membawa barang barang seperti ini, tapi membawa
carrier juga seperti kita – kita ( tapi pasti jauh lebih berat ) karena membawa logistik dan bahan makanan.
Saya mulai panik karena Plawangan semakin ramai, lahan tempat membangun tenda semakin sedikit
dan masih belum ada porter yang datang membawa tenda / makanan.
Group lain sudah di dalam tenda, masak – masak , makan dan persiapan summit.
Kita ber 16 kebingungan musti ngapain, sudah mulai dingin dan perut semakin lapar.
Terakhir kita makan ya pagi jam 8 ( nasi goreng ) & Nanas sekitar jam 11 / 12 .
Sampai jam 7 belum ketemu juga Tour Leader, Porter yang bawa logistik, dan Beberapa Teman.
Beruntung ada 2 teman yang bawa tenda sendiri, 1 tenda untuk kapasitas max 4 orang dan 1 tenda
lagi untuk kapasitas 2 orang, hmmmm total kita yang saat itu sudah berkumpul 16 orang.
Tanpa porter, tour leader dan makanan. Sudah semakin gelap sudah semakin susah juga untuk
nyari atau ketemu teman teman lain, keadaan saat itu gunung rinjani sedang sangat ramai karena
libur long weekend. Sampai jam 9 malam belum juga muncul dan dengan berbaik hati porter sebelah kasi
saya nasi putih, memang porter tidak kasi semua teman saya, waktu itu saya memang cerita keadaan
kita mungkin dia kasian dan tawarin nasi, saya keluarin mangkok kecil saya dan bapak porter langsung
kasi saya nasi yang masih hangat itu, saya ingat saya bawa abon di tas, di mangkok kecil berisi nasi
dan abon saya share ke 5 temen saya. Teman yang lain belum sempat saya share sudah habis.
Bener-bener lapar ….. akhirnya gak lama datang salah satu porter kita ngejelasin bahwa ada temen yang
pingsan dan sakit sehingga porter lain kesusahan dan kewalahan, ya iyalah inget rasio porter
dan orang yang naik aja, ini untung cuma 2 orang yang sakit / pingsan , kalau 10 orang kayak gini
gimana ? sejak saat itu saya benar-benar kembali kecewa, saya ingat-ingat lagi masalah porter yang
lupa dipesan, persiapan yang kurang matang sehingga trip ini jadi kacau seperti ini.
Harusnya disediakan lebih banyak guide / porter yang mendampingi, group di bagi jadi beberapa
team : Stamina Oke, Stamina Biasa, Stamina Biasa Banget atau apalah Tour Leader Profesional harusnya
lebih tau mengaturnya. Di dalam tenda yang maximalnya hanya bisa diisi
4 orang disulap menjadi tenda sarden: kita ber 8 di dalam tenda itu sempit sempitan,
tenda yang satunya tidak bisa di ganggu gugat memang cuma muat 2 orang saja, masih dengan
perut kosong jam 10 malam barulah porter sebelah yang bukan siapa – siapa kita masak makanan
buat kita semua. Jadi porter yang tadi ketemu itu minta tolong ke porter tenda sebelah kita
untuk kasi kita makan. Jadi aku mau lurusin ya disini, Matssjourney sempat menuliskan comment ini
di instagram saya ( alexandriamenthe) :
Jadi cerita yang benar adalah (salah satu porter kita) minta tolong ke porter sebelah tenda kita
(yang bukan siapa-siapa group kita) untuk masakin kita makanan .
Jadi kalau Matssjourney meluruskan bahwa Porter di sebelah tanda saya itu porter dan guide kami
(Matssjourney) berarti salah atau halusinasi. Karena mereka itu bawa group lain dari jakarta
dan baru masak setelah dimintai tolong oleh (salah satu porter kita).
Kalau emang porter dari Matssjourney kenapa kita baru dikasi makan jam 10 ?
padahal sudah bersebelahan dari jam 6 . hehe .
Ini hanya masalah komunikasi sih yang salah, mungkin Matsjourney membela diri atau memang
salah saja cara penyampaiannya saat ketik comment di instagram, atau salah saya menafsirkan ?
Yang jelas pihak Matssjourneys sudah meminta maaf dan saya juga sudah memaafkan
tapi saya memang mau share aja kejadian yang saya alami supaya teman-teman
yang baca tidak mengalami hal yang serupa.
Ini lebih mirip acara dokumenter bertahan hidup sih jatohnya … Ultimate Survival Rinjani …
Oke lanjut ke cerita, Pak porter sebelah masakin kita makan dan akhirnya kita makan
setelah puasa dari jam 8 pagi akhirnya makan nasi juga jam 10 malam.
Tenda lain sudah sunyi senyap menyiapkan diri untuk summit (pendakian ke puncak rinjani)
Kita ini kayak team sirkus yang sibuk dan ribut nentuin posisi gimana caranya 8 orang muat di
1 tenda yang normalnya disii 4 orang dewasa. Porter yang bawa tenda
masih belum sampai juga atau gimana ? saya juga bingung dan heran karena memang ga tau
ceritanya gimana sih ? kok bisa porter yang bawa tenda dateng belakangan ?
Seperti ini gambarannya , kenapa bisa sampai terpisah ?
Kita sudah agak lama menunggu di titik sampainya di plawangan setelah melewati bukit penyesalan,
nunggu 1 jam tanpa kepastian jelas ya bingung juga, panik juga, kemana ini tour leader kita ?
porter kita ? temen – temen yang lain, akhirnya kita yang sudah sampai memutuskan untuk
bergeser ke dekat mata air, karena stock air memang sudah mau habis. Intinya kita bingung harus nunggu
dimana ? karena 2 jam menunggu belum muncul juga ? TOUR LEADER, LEAD THE WAY, DI DEPAN.
Oke jadi kalau dibilang kita meninggalkan teman – teman yang lain dan porter / tour leader
bukankah itu agak terdengar aneh ? Kita berjalan normalnya durasi orang jalan dari Pos 1 sampai
di Plawangan, kalau meninggalkan rasanya kurang Tepat. Yang tepat mungkin Matssjourney dan team
kewalahan karena harus mengurusi teman yang sakit dan pingsan, sedangkan 16 teman lain juga
butuh pendamping dan makan, mungkin Matssjourney lupa kita ini bayar dan merupakan bagian
dari Tripnya sehingga alasan ” harusnya ngerti karena ini manusiawi ” ya semua juga bisa sakit,
saya bisa sakit dan ke 15 teman saya juga bisa sakit. Jadi mungkin pembelaan dirinya jangan bilang
kita yang ninggal, apa lah gitu yang alesannya yang lebih masuk akal … hehe …
Saya merasa ini ga ada bedanya sama saya naik sendiri tanpa guide / porter , ngapain saya
bayar 1,5 juta kalau yang saya dapat seperti ini ?
Impian summit sudah saya kubur dalam-dalam, kapan kapan lagi deh saya balik, saya baru bisa tidur
jam 12 disaat banyak langkah yang saya dengar memulai perjalanan ke summit.
Toh pihak Matssjourney juga bilang kalau misalnya nekat mau Summit itu diluar tanggung jawab
pihak Matssjourney, Luar biasa lucu dan makin enggak bener nih rasanya (sekarang jadi stand up comedy)
bukan dokumenter Ultimate Survival Rinjani lagi, karena semua terdengar lucu .
Kalau tidak ada adrian & anda yang turun ke camping ground yang agak bawah untuk ambil tenda
mungkin saya sudah jadi seperti manusia presto kesakitan karena tidur harus lipet-lipet badan.
Ya ! yang akhirnya bawain tenda ke camping ground atas adalah teman kita sendiri,
bukan porter / tour leadernya. Saya sudah terlalu bingung dan capek ngurusin nya .
Uda sampai ga bisa berkata-kata lagi.
Bangun tidur kirain bakal ada penjelasan / permintaan maaf / apalah dari Tour Leader Profesional .
Taunya tidak, kita beres-beres sendiri tenda dan nyamperin Tour Leader ke camping ground bawah.
Padahal indah, sayang kisah perjalanannya tidak seindah Alam Rinjani.
Tim kecewa, TOP . Matssjourney langsung meminta maaf saat kita samperin di camping ground
bawah dijelasin kejadiannya, tapi saya sudah terlalu kecewa untuk melanjutkan perjalanan
ke Segara Anak akhirnya sama memutuskan untuk Turun via sembalun lagi bersama
beberapa teman supaya cepatlah selesai drama ini. Tenang kok pagi itu kita dikasi Sarapan.
Respect sama para porter di Rinjani, medannya berat barang yang di bawa lebih berat.
Kedepannya Matssjourney harus banyak berbenah, Menambah porter dan guide itu sangat penting
Gak mungkin bisa handle 25 orang dengan 4Â porter yang bawaannya sudah sangat berat.
Tour Leader jangan pernah menyepelekan Briefing, jadi mending waktu awal buat group di Line itu
lebih ngomonin masalah teknis lapangan daripada gombal atau ribut-ribut enggak jelas.
Jadi sekarang saya sangat ngerti kenapa saya di Tolak Tour nan Mewah itu, karena dia gak mau ambil
resiko seperti ini, Trip digunung seperti ini ternyata memang susah jadi jangan sampai salah memilih Tour.
Beberapa hari yang lalu Matssjourney juga sudah menuliskan permintan maaf via instagram mengenai
kejadian kemarin ( tapi Mattsjourney lebih mengutamakan repost postingan teman-teman lain yang happy
happy) saya bukan mau drama, tapi kalau memang dirasa trip kmrn banyak yang kecewa / tidak puas
harusnya tau yang mana prioritasnya : repost foto happy happy atau minta maaf . hehe (biarpun emang ada
beberapa foto yang dulu direpost dihapus dan di post ulang dengan ditambahin permintaan maaf nya
atau ngehide foto yang berisi curhatan kekecewaan saya di instagram, dan beberapa hari belakangan
uda lock & unlock instagram Matssjourney) ga apa apa deh, sehappynya aja ya biar
kita semua happy. *gini – gini saya kepo soalnya *
dan satu lagi Matssjourney juga sudah dengan sangat berbesar hati menawarkan saya untuk kembali
ke Rinjani kapan saja dan disediakan tenda & cooking set sebagai permintaan maaf menebus kesalahannya.
Terima Kasih tapi saya sih ga mau mas, kapok, ibaratnya disuruh balikan gitu sama mantan
ya ga mau dong , oke deh semoga kedepannya lebih profesional seperti iklannya.
Tanpa mau memperpanjang drama rinjani ini, yang sudah lewat biarlah lewat,
sama seperti biasa seusai trip saya selalu posting dan cerita di blog ini dan inilah cerita saya di Rinjani.