Setelah Yangon tujuan selanjutnya adalah Mandalay. Menempuh waktu kurang lebih 7 Â jam perjalanan
kita pilih jam malam untuk berangkat supaya menghemat biaya akomodasi. Tiket kita beli di website ini.
Kita pilih bus JJ Express, sangat teramat merekomendasikan memilih JJ Express bus, kursinya nyaman
banget, bisa charge , biarpun ini pilihan bus yang normal bukan VIP bagian kaki tetap bisa dinaikan.
Untuk harga bisa dilihat langsung di website yang di share diatas ya , yang diperlukan hanya kartu kredit
untuk pemesanan, webnya juga cukup praktis. Sesampainya di Mandalay bus station kita sama sekali
belum booking penginapan, jadi kita bertemu salah seorang supir taxi yang sangat fasih berbahasa inggris
dengan aksen yang luar biasa , sangat membantu kita karena dia ajak kita keliling mencari penginapan,
kita bilang budget kita 30.000 kyat / hari untuk penginapan, beberapa guest house di datangi ternyata full.
Masih keliling kota mencari, kita tanya harga dan melihat kamarnya, belum sreg berganti tempat lagi
sampai akhirnya menemukan Royal Guest House untuk lokasi dan harga langsung di klik aja ya linknya.
Keuntungan dari perjalanan malam adalah sesampainya di kota tujuan kita sudah bisa langsung
explore tempat tersebut, Â tidak usah menunggu jam check in
karena kita langsung datang dan meminta kamar yang available juga saat itu . Tempat pertama
yang kita datangi adalah Mandalay Palace, hmmm lumayan ribet masuk kesini ternyata kirain
bakal gimana dalemnya karena kita harus ninggalin passport dan pakai ID taunya dalemnya
ya biasa aja, jalannya juga jauh sekali, kalau mau kesini disarankan naik ojeg / taxi / bawa
kendaraan sendiri, masuknya jauh dalemnya ga worth it ( menurut aku pribadi ) .
Kita diharuskan membayar 10.000 kyat saat masuk dan tiket itu bisa digunakan juga selama
5 hari di mandalay untuk mengunjungi beberapa tempat / pagoda di Mandalay .
salah satu sudut di mandalay palace
Sandamuni Pagoda, biarpun masuk di dalam list tempat yang harus masuk menggunakan
atau menunjukan tiket terusan yang kita beli seharga 10.000 kyat tapi saat itu
tidak ada pemeriksaan apapun .
Salah satu pagoda favorite yang ada di dalam kota Mandalay.
Setiap batu terdapat nisan yang bertuliskan ajaran budha, seperti buku bentuknya , dan terdapat kurang
lebih 1000 batu di dalam pagoda ini, kalau dilihat dari atas menggunakan drone baru kelihatan banyaknya
Yang dipakai dimuka mereka itu adalah komestik tradisional myanmar namanya Thanaka. Terbuat dari
kulit kayu atau akar pohon yang proses pembuatannya seperti nguleg sambel. Style pengaplikasiannya
juga bermacam – macam ada yang bulet di pipi, kotak di pipi, satu muka full, bentuk daun dll.
Kyauktawgi pagoda, letaknya berdekatan dengan Sandamuni pagoda.
Karena saking lelahnya hari itu hal yang paling saya sesalkan adalah tidak menyempatkan diri
ke Mandalay Hill, karena setelah mengunjungi 2 pagoda diatas kita berjalan kaki ( lumayan jauh )
ke pintu masuk palace yang ternyata dalemnya sangat biasa . Sudah keburu sunset dan saya pun sudah
terlalu capek hari itu dan akhirnya memutuskan keesokan harinya untuk sewa taxi seharian untuk
pergi keliling mandalay yang jaraknya jauh dari kota. Taxi yang kita sewa adalah taxi yang pertama
mengantar kita mencari guest house di Mandalay, jadi kita dapat harga 32.000 kyat untuk 2 orang,
berkeliling mandalay sampai sunset dan langsung diantar ke Bus Station.
Pagi di jemput di Guest House kita sarapan dan langsung check out , barang bawaan semua sudah kita
bawa di taxi dan siap diantar kesana kemari seharian , tau beres dan sampai :
Mahamuni Pagoda , Tempat berziarah umat buddha, rakyat myanmar percaya bahwa patung
buddha yang terdapat di dalam pagoda ini memiliki wajah yang paling mirip dengan aslinya.
Sayang sekali perempuan tidak diperbolehkan masuk kedalam kuil yang berisikan patung tersebut
hanya bisa melihat dari luar saja .
Di samping kuil yang berisikan patung buddha mahamuni terdapat patung yang
dipercaya bisa menyembuhkan, dengan menyentuh bagian tubuh patung. Supir taxi yang mengantar saya
tidak berlaku sebagai guide, jadi memang hanya khusus mengantar saja, informasi yang saya tulis diatas
saya dapatkan karena nguping penjelasan guide lain , hehe .
Terdapat pula gallery berisikan lukisan sejarah buddha
Maha Gandaryon Monastry , tujuan selanjutnya dari tour taxi kita adalah melihat para biksu
muda antre menuju tempat makan mereka untuk makan siang. Awalnya saya penasaran ingin
melihat langsung kawasan tersebut dan bagaimana mereka di lingkungan monastry, tetapi
sesampainya saya disana, saya merasa kasian karena turis sangat ramai dan setiap hari mereka
jadi tontonan hanya untuk antre makan siang .
Puluhan camera mengabadikan momen ini setiap harinya .
U thonze, sudah berapa pagoda yang kita kunjungi selama di Myanmar ? tidak terhitung.
Setiap kali memasuki kawasan suci / pagoda sudah otomatis harus buka alas kaki
( kaos kaki juga harus dibuka) . Berpakaian yang sopan , jadi otomatis selama di Myanmar jarang sekali
atau hampir tidak pernah melihat wanita yang pahanya kelihatan , mungkin di Thailand selalu ada
tempat untuk meminjamkan kain / sarung untuk memasuki kawasan seperti ini , tapi tidak di Myanmar.
Turis sudah sangat sadar bahwa wisatanya memang religi disini
( maksudnya mengunjungi tempat – tempat suci ) .
Terdapat 45 patung berjejer dengan posisi seperti di foto ini .
Soon Oo Pon Nya Shin Pagoda, menjadi  yang terfavorite karena letaknya diatas bukit dengan
pemandangan sungai dan lantainya yang berwarna warni .
Biarpun udara panas tapi sensasi menginjikan kaki di lantai saat masuk ke dalam
pagoda selalu teringat sampai sekarang, dingin dan seger rasanya ( kayak mint ) .
masih dengan taxi tour, setelah makan siang kita di beri waktu kurang lebih 2 jam untuk explore
Inwa Village , nyebrang dari tempat kita makan siang kurang lebih 7 menit jaraknya .
Sejak sampai di Myanmar tepatnya di Yangon , tidak sekalipun ada orang yang berbohong mengenai harga
padahal ini kesempatan emas kebanyakan orang pakai untuk bohong – bohongin turis, tapi ga di myanmar
kalau mereka nawarin naik kuda bilang jauh memang beneran jauh, kalau harganya 10.000 ya bakalan
10.000 terus sampai semua orang kamu tanya . Ya tapi di Inwa ini kita tawar deh jadi 8000 kyat dengan
syarat kita jalan kaki dulu sedikit nanti dia menyusul menjemput, cara yang aneh demi potongan harga.
Bener bener seru keliling Inwa pakai kuda
Pakai lagi , lepas lagi, pakai lagi , lepas lagi sepatunya
Tujuan terakahir dari taxi tour adalah Sunset di U bridge, bener bener deh buat kalian yang suka
fotografi pasti suka sekali di myanmar .
Jembatan kayu terpanjang didunia katanya, beneran ? 1,2 km panjangnya
Setelah menikmati sunset kita makan Mohinga, mie kuah (bihun sih lebih pasnya) dengan ikan dan telur,
rasanya kayak soto hahaha, menarik. Setelah makan kita langsung diantar ke Bus Station dan menunggu
Bus malam untuk menuju ke kota selanjutnya , Bagan . Selama di Mandalay di guest house wifinya kurang
bagus susah sekali untuk browsing, kalau di cafe atau restaurant yang kita datengi kebetulan juga tidak
ada wifinya , jadilah agak minim info. Sebelumnya tidak ada research apa apa, kebanyakan turis bule sih
lebih memilih menggunakan lonely planet daripada browsing. jadi kita terselamatkan sama tour taxi.
Meskipun ada beberapa tempat yang ternyata dekat sama tempat menginap terlewatkan,
jadi kalau kalian memang dirasa perlu internet, beli nomor
lokal dan paket internet bisa membantu, buat saya pribadi lumayan internet detox selama liburan ini.