Taman Nasional Waykambas Lampung July 16, 2017  

Sebenernya cukup mudah kali ini untuk menulis tentang perjalanan ke Taman Nasional Waykambas

di Lampung , karena destinasinya yang dikunjungin kebetulan cuma itu . Sebenernya banyak yang

bisa di explore di Lampung tapi kali ini saya mau membawa misi yaitu melihat gajah yang banyak

tapi bukan di kebun binatang. Bisa dibilang nekat karena saya berangkat sendirian dan sama sekali

belum booking penginapan / searching yang lebih mendalam tentang taman nasional ini .

Kebetulan bertemu salah seorang perempuan di Instagram namanya Riri.

Dia kasi kontak kakaknya yang kebetulan sering bikin trip dan pernah ke way kambas juga , Lelly.

Mulai lah kontak nanya cara menuju kesana, awalnya saya mau nekat aja uda sewa mobil biar aman

soalnya kalau dibaca-baca lampung ini kan rawan begal. Lelly membawa angin segar rupanya

karena dia info kalau ada bus damri menuju ke way kambas, wah tambah yakin saya dan segera beli tiket.

Pesawat Lion air Jakarta – Bandar Lampung PP 400.000. H-1 keberangkatan saya ke Lampung, Lelly

tiba-tiba chat kasi info lagi yang lebih detail mengenai taman nasional way kambas dan menawarkan diri

mau diantar atau sendiri ? tanpa ragu ragu saya jawab ya boleh diantar kalau ga merepotkan.

Mendarat di Lampung pagi hari (45 menit jaraknya kalau naik pesawat) saya langsung menuju

pool damri rajabasa dengan taxi, Rp 70.000 ( pakai argo ). Dan pas pulang baru tau kalau di Lampung

uda ada gocar (hehe) digebukin taxi bandara sih kalau ketauan seperti dimana-mana.

Ini dia pintu masuk pusat konservasi gajahnya , sebelum gerbang ini ada gerbang lagi, yaitu

gerbang taman nasional way kambas, dimana kita harus bayar 7.000 / orang untuk tiket masuk.

Entah kenapa kebanyakan orang yang ke Way Kambas malah ramai dikawasan depan ini

dimana gajah hanya 1 – 2 ekor saja dan biasanya disini bisa menaiki gajah, 1 puteran 50.000

trekking 30 menit : 150.000 / orang (jadi kalau kayak foto diatas kehitung 300.000) rutenya yang

trekking ini cukup seru karena masuk ke kawasan savana dan lumpur lumpurnya.

night trekking : 350.000 / orang, mandiin gajah : 150.000 / orang .

Saya coba yang 30 menit trekking, rasanya berbeda sama pengalaman saya menaiki gajah terdahulu,

karena tempat duduknya hanya sponge tipis tanpa ada kayu / alat berat lainnya seperti kebanyakan tempat

di Bali / Thailand, jadi bener bener kerasa saat gajah melangkah, seremnya saat gajah itu turun ke Arena

yang berlumpur dan agak dalam, perasaannya mau jatoh aja. Saking takut jatohnya ga ada waktu untuk

foto atau minta difotoin .

Penginapan yang berada di tengah tengah penangkaran Gajah, Rp 250.000 / kamar .

Saya sendiri menginap di luar gerbang Taman Nasional Waykambas masih di perkampungan warga

Rp 200.000 / kamar , namanya Andatu homestay, bisa kontak Pak sabar : 0852 6666 7129.

Ada plus dan minusnya menginap di dalam atau diluar taman nasional, tapi yang pasti sih

kedua tempat ini sama sama jelek signal internetnya. Kalau menginap di dalam kawasan konservasi gajah

bangun pagi sudah bisa lihat pemandangan ini , tapi tidak ada warung, jadi ya makan dari yang kamu pesan

dan sepertinya menu terbatas. Kalau di luar kawasan konservasi seperti saya memang jarak tempuh

kedalam kawasan konservasi cukup memakan waktu dengan keadaan jalan yang jelek, kira – kira 25 sampai

35 menit . Tapi masih ada warung / tempat jualan pulsa dan bisa request makan malamnya ikan / ayam hehe.

 

Setiap sorenya ada truk yang keliling buat kasi mereka makan.

Banyak yang komentar bahwa, kasian mereka di rantai seperti itu.

Saya pribadi pun berpikiran seperti itu, sampai akhirnya melihat sendiri kawasan ini yang super

luas dan gajah ini bukan gajah liar melainkan gajah yang sudah jinak dan terlatih, sehingga

pawang atau mahotnya akan sangat kerepotan kalau gajah ini kabur / hilang . Bisa dibayangkan

bagaimana repotnya harus mengarahkan gajah ini, ini kan bukan binatang kecil yang bisa

digendong ya ? hehe .

          

Tapi gajah ini juga tidak selamanya di rantai, kadang ada yang dilepas bisa cari makan sendiri

bisa mandi tapi masih terikat rantai di kakinya atau leher supaya gampang untuk mengarahkan .

 

Jumlah gajah jinak yang ada di kawasan ini mencapai 67 ekor gajah, diluar itu adalah gajah liar

yang katanya jumlahnya ada ratusan di dalam hutan. Kadang mereka secara bergerombol

datang ke area perkebunan warga sehingga di beberapa spot gajah jinak di tempatkan juga untuk berjaga-jaga. 

Dalam 1 malam 1 hektar tanaman siap panen bisa ludes cerita bapak selamet yang selalu anter saya

selama di Taman Nasional Waykambas ini .

Puas sekali akhirnya bisa berpelukan langsung dengan gajah ditempat yang seperti ini.

Gajah memang salah satu binatang yang paling saya gemari kalau ada kesempatan dimana saya bisa main

sama gajah pasti bakal saya lakukan, dan waykambas merupakan tempat yang seru untuk itu .

Kalian bisa minta bantuan Pak Selamet ( 085377805517 ) untuk arrange penginapan atau transportasi kalian

selama di Waykambas, kalian juga bisa ke Waykanan untuk lihat badak / harimau / burung.

Jadi cara saya menuju kesini dari Bandar Lampung :

Bus Candra ( ekonomi alias ga pake AC) bisa di hubungi di 085838067994

berangkat dari terminal rajabasa jam 10 (stop di pasar tridathu) Rp 25.000,

dilanjutkan Ojeg ke homestay ( diluar gerbang taman nasional ) Rp 30.000

dan kembali lagi ke Bandar Lampung dengan Bus Damri (stop di terminal rajabasa) Rp 30.000

Awalnya saya mau naik Damri langsung dari bandar lampung tapi hari itu bus ga jalan.

Dengar kabar bahwa bus sedang dalam perbaikan, dengar kabar juga bahwa peminat sudah berkurang

jadi jadwal keberangkatan Bus Damri jadi tidak jelas, soalnya kalau ada bus damri tujuan Way Kambas

itu benar-benar sampai ke tempat penangkaran gajah, jadi kita tidak perlu repot sambung ojeg lagi.

Oh ya perjalanan pulang saya menuju Bandar Lampung juga tidak semudah itu, karena saya sudah

stand by jam 11 di pasar tridatu untuk menunggu bus yang katanya jam 12:30 tapi tidak datang juga

sampai akhirnya baru ada bus DAMRI lewat dari JEPARA yang akan menuju bandar lampung di jam 15:00.

Itupun kursi sudah penuh, jadi saya berdiri di bus damri, perjalanan Waykambas – Bandar Lampung

kira – kira 3 jam tapi untungnya saya hanya berdiri 30 menit karena ada beberapa penumpang yang turun.

Kapok ? enggak lah ! Memang ga senyaman yang dibayangkan , tapi memang saya sendiri suka seperti itu.

Kalau mau nyaman dari Airport kalian sudah bisa langsung sewa kendaraan (avanza) dengan tarif

450.000 Sekali jalan, bisa kontak Pak Erwan 0813 6972 3960.

Semoga tulisan ini bisa membantu kalian yang selama ini penasaran sama Taman Nasional Waykambas

dan bisa jadi alternatif kalian berlibur juga . Terima kasih banyak Lelly & Riri sudah di temani

ke Waykambas dan tumpangan di Bandar Lampungnya .