Perjalanan Denpasar – Surabaya – Kuala Lumpur – New Delhi, kenapa harus ke surabaya ?
cerita pendeknya adalah jaga-jaga kalau gunung agung meletus.
Untuk masuk India kita pemegang passport Indonesia harus apply online visa via web ini.
Biayanya 50 USD, ga susah hanya perlu teliti waktu SCAN foto dan PASSPORT size nya harus tepat
dan pastikan tidak pecah file pdf nya . Untuk hal yang ga bisa terlupakan adalah saat booking
tiket kereta lewat website yang paling menyebalkan IRCTC akhirnya menemukan
website cleartrip yang lebih manusiawi tapi tetep aja kita harus punya account di IRCTC, haduh.
Saya ga sabaran jadi minjem ID temen yang sudah pernah ke India sebelumnya.
Sampai di New Delhi dan lolos di imigrasi India, kami langsung menuju counter penjualan
Nomer Lokal (vodafone) yang kita pilih, harganya 400 rupee sekitar 80 ribu rupiah sudah berisikan
1 gb paket internet, kalau untuk telfon juga bisa tapi ga ngerti waktu itu pulsanya gimana.
Dari pihak hostel (stops hostel delhi) sudah mewanti-wanti cara menuju hostel dengan
menggunakan taxi yang mereke rekomendasikan. Oke aman tidak kena scam !
Karena sudah punya nomer lokal kita juga dimudahkan dengan applikasi Uber dan Ola.
Kalau Ola itu yang seru bisa pesen bajaj dan pastinya lebih murah dari mobil.
Jadi ga ada kesempatan ketipu sama tukang tuk-tuk / taxi. Karena kita tinggal di Delhi
dalam waktu yang singkat ga terlalu banyak tempat yang di kunjungi , salah satunya
Red Fort Delhi, Tiket masuk 500 rupee atau 100.000 ribu rupiah.
Rupanya Dimana – mana ramai, warga lokal atau turis ramai mengunjungi Red Fort.
sehingga untuk mendapatkan foto seperti ini harus sabar dan sedikit ngusir-ngusir orang, hehe.
Usai dari Red Fort kita melanjutkan perjalanan ke Chandni Chowk market, disaat itu
kita merasakan sensasi super bising nya klakson dan sapi / keledai / kambing berkeliaran di jalanan.
First impression tentang food street juga uhhh BYE, ga suka . Lemon water yang after tastenya
kayak bau air comberan, dan jajan gorengan yang currynya rasa ketek apek. SO LONG INDIAN
FOOD saya memang bukan penggemar makanan India, dan sudah tau bahwa akan stress soal
makanan selama di India karena terlalu banyak bumbu dan bawang.
DRAMA DIMULAI !!!! setelah dari Delhi next tujuan kita adalah Agra untuk melihat
Taj mahal. Naik kereta yang harusnya perjalanan di tempuh 3 jam, tiba – tiba kereta CANCEL
dari New Delhi yang mengharuskan kita untuk kejar kereta di stasiun selanjutnya yang jaraknya
45 menit dari delhi. SIAL ! ini pertama kali kita mau naik kereta di India uda kena masalah gini .
Jangan pasrah dan otak harus terus jalan kalau keadaan gini untungnya ketemu sama security
yang pinter yang nyuruh kita kejar kereta di next train station dan kita pun sampai di Agra .
Melihat Taj Mahal, Indahnya, Ramainya …..
Hostel di India terbilang cukup murah, coba iseng di check deh …
Dari hostel kita siap pagi – pagi buta untuk sampai di Taj Mahal jam 6 pagi. Tiket taj mahal
jangan sampai hilang karena bisa digunakan menjadi discount tiket di red fort / agra fort
dan beberapa tempat lainnya.
Lautan manusia dan menyadari lelaki india itu suka sekali selfie diantara pilihan foto
dengan background taj mahal yang super megah, mereka memilih untuk selfie. HUFT
Saree ini niat dibikin dan dibawa khusus untuk sesi Taj Mahal
Saknia uda salah kostum, dia pakai saree di Delhi karena dikira Taj Mahal itu disana.
Kalau ceritain saknia dan kelakuannya bisa jadi buku hehe
Tapi tanpa saknia ga ada foto yang keren – keren ini , cameranya bagus
saya uda pensiun dari foto foto pake camera, cuma bawa HP dan power bank kali ini .
Dari sisi mesjid sebelah kiri Taj Mahal.
Luar biasa cantiknya setiap sudut di Taj Mahal ini, kalau kalian suka arsitektur pasti bisa
seharian cuma ngeliatin setiap sudut nya. Luar Biasa pengen kembali lagi.
Bulan oktober saya kira India sudah tidak panas lagi tapi ternyata bohong, panasnya bikin
pengen terus minum air jadi menyebabkan pengen pipis terus dan pengen mandi terus.
Agra Fort, kehilangan tiket taj mahal jadinya ga discount deh tiket masuknya .