Jaipur India November 24, 2017  

Setelah mengunjungi Taj Mahal di Agra kita melanjutkan perjalanan ke Jaipur,  menggunakan kereta selama

3 jam perjalanan, ga India namanya kalau kereta enggak delay, kali ini delaynya 2 jam an . Untuk tiket kereta

sendiri kita selalu pilih 3 tiers AC kalau perjalanan kurang dari 5 jam . Sesampainya di Jaipur kita buka

aplikasi ola / uber sebagai harga pembanding dengan  yang ditawarkan supir taxi di Stasiun . Hostel yang kita pilih

Blue Beds hostel, super nyaman staff nya sangat membantu dan ramah , mereka dengan sangat canggih dan kepikirannya

memberikan rekomendasi makanan dan cafe cafe via whatsapp, sungguh ide cemerlang, dan mereka juga yang berjasa

membantu kita mendapatkan tiket kereta yang kalau kita pesen online statusnya sudah waiting list, ternyata mereka bilang

bahwa ada emergency tiket yang dijual beberapa jam sebelum keberangkatan, oh terima kasih .

Untuk lokasi sendiri dekat dari stasiun kereta untuk menuju pusat kota kita naik tuk tuk atau taxi sekitar 40 – 70 rupee.

Di common room hostel setiap malamnya ramai, kita bisa order makan / minuman, nonton bollywood film atau sekedar ngobrol.

Hostel blue beds menawarkan full days tour ke berbagai macam tempat yang populer di kunjungi di Jaipur

naik tuk tuk dari jam 9 pagi sampai 5 sore, menggunakan tuk tuk harganya 850 rupee, karena kita bertiga

harga ini sudah sangat murah, harga tersebut hanya jasa supir tuk – tuk nganterin kita ya ,

belum termasuk tiket masuk ke berbagai tempat tersebut dan makan siang . 1 rupe = 200 rupiah

Duh jangan dihitung deh harga segitu murah sekali, India murah !! hehe

Yang pertama akan dilakukan supir tuk tuk adalah mengajak kita ke tempat Lassi , fresh masih pagi dan memang

bener lassi ini enak sekali, hanya 20 rupee disajikan dalam pot tanah liat yang sehabis minum kita langsung

pecahkan dan buang tempatnya. Kagum sekaligus shock karena Indonesia jauh kalah dari India, di India mereka

sudah sangat sadar kalau plastik itu tidak bagus untuk lingkungan, dan mereka bener-bener serius mengurangi

plastik. Kalau belanja oleh oleh baju / tas di pinggir jalan pasti hanya di bungkus koran.

Kalau liat sapi , kambing , monyet dan babi berkeliaran di jalan sudah biasa, kali ini lihat monyet jenis yang lain

di perjalanan menuju Jaigarh Fort. Tidak terlalu banyak yang kita lihat waktu itu, hanya cannon besar

dan entah kenapa orang india suka sekali foto bersama cannon (fotonya selfie) bukan minta difotoin orang.

Amer Fort, menuju fort kita bisa menggunakan 2 opsi : Jalan kaki dengan menaiki tangga dengan

gangguan kambing / para penjual yang menjajalkan jualannya , opsi kedua dengan naik gajah.

Karena selama ini di film-film India selalu lihat ular cobra menari waktu akhirnya melihat langsung sangat

excited sampai akhirnya melihat dari dekat bahwa ularnya itu seperti buta dan hati-hati ini scam, mereka

sengaja menyuruh kalian pegang ularnya, sehabis kalian pegang ularnya disuruh bayar 2000 rupee (gila).

Ya kita kena jebakan ini tapi akhirnya kasi 20 rupee aja dan suruh mereka para peniup suling ular

ini berdebat sama supir tuk tuk yang mengantar kita.

1135AD restuarant, sebelum masuk ke dalam Amer Fort kita berkunjung ke restaurant ini.

Bukan untuk makan tapi untuk lihat lihat saja, dan ternyata pegawainya luar biasa ramah  sampai mau

repot ngasi kita welcome drink dan memperbolehkan kita lihat ke dalam restaurant.

Kalau dilihat dari foto-fotonya banyak orang penting dunia berkunjung ke restaurant ini

salah satunya Prince Charles. Dulunya tempat ini adalah salah satu ruangan Raja.

Masuk Amer Fort pake KTP ngakunya itu kartu pelajar haduhhh nakal, jangan ditiru (resiko ditanggung sendiri).

Dapet harga diskon dan tiket masuk amer fort berlaku ke beberapa tempat lainnya di Jaipur, jadi kalau kalian

 ke Jaipur kunjungi Amer Fort terlebih dahulu supaya tidak rugi.

Detail di dinding yang begitu indah, Saat ini juga saya memutuskan bahwa Jaipur menjadi kota favorite saya

di India, padahal masih ada 2 kota lagi setelah Jaipur yang akan saya kunjungi.

Taman yang terurus, detail bangunan yang setiap sudutnya sungguh cantik, pemandangan sekitar

dengan tembok dan hutan . Amer Fort harus sekali dikunjungi.

Ganesh Pool, Dibalik foto ini ada ratusan mata yang tertuju pada kita, Rupanya pengalaman

saya di India itu kalau diliatin orang india ya ga tanggung – tanggung, terus diliatin dari atas sampe

bawah enggak kedip. Kalau di indonesia di liatin balik uda takut nah disini enggak, malah lanjut ngeliatin.

Dress yang aku beli di Jaipur.

Kesar Kyari Garden, Pemandangan yang mengelilingi amer fort.

Details on details.

Selanjutnya setelah dari Amer Fort kita ke Panna Meena Ka Kund, padahal kalau dilihat di Pinterest bagus

sekali, pas sampai sana biasa saja, bahkan untuk menuju kebawah sekedar foto kita harus bayar lagi .

Seperti Taman sari di Jogyakarta tempat ini merupakan tempat permandian raja – raja.

Kulfi , es krim khas india. Enak sekali apalagi dicuaca yang panas seperti ini.

Next stop City Palace, harga tiket masuk bisa dicheck disini.

Aku cuma ambil yang tiket Composite, dapetnya apa aja bisa dinikmatin foto-fotonya dibawah, info tambahan aja

setelah kalian lihat harga tiketnya di link yang aku share kan ada tuh harga 2500 rupee nah itu dapetnya semua lokasi yang aku

foto pada papan diatas, bagus sih bagus banget tapi hmmm 2500 rupee. Maybe next time ya, karena yang aku kunjungin ini aja

uda ngabisin banyak waktu, karena setiap sudutnya terlalu indah untuk gak di foto.
Gerbang masuk City Palace

Setiap masuk kawasan wisata seperti fort / palace pastinya kita harus melewati metal detector dan body check.

Tapi kali ini saya disambut dengan Unta yang lewat security check.

Mungkin Wes Anderson terpinspirasi dari Pink City saat membuat the grand budapest hotel ?

Oh ia ada cerita yang kelupaan, bagaimana bentukannya muka seperti aku ditanya tanya, where are you come from ?

China ? Korea ? Japan . HEY ! awalnya terdengar aneh, tapi lama lama terbiasa dan cuma bisa nyengir-nyengir

sendiri, mungkin orang di India yang bertanya tanya itu kurang referensi muka orang asia lainnya.

Nah kalau dipikir-pikir lebih dalam lagi bahkan mukamu mirip sama muka orang INDIA, jadi tambah binggung

masih dikira from china, japan, korea.

Sebenernya dindingnya ini berwarna pink, seperti nama lain kota Jaipur yaitu Pink City .

Entah kenapa di foto pake Hp jadinya orens.

Nyesel bawa satu baju, banyak banget spot buat foto.

Baru sampai di gerbang kedua, fotonya sudah ratusan, dan harus dipilih yang terbagus untuk di blog ini.

Jalan jalan kali ini jatuh di bulan October yaitu bukan waktu biasanya saya liburan. Pertama kalinya juga

dalam hidup ini traveling keluar negeri beli nomer lokal supaya tetep bisa kontak 24 jam dan memantau drama  kerjaan.

Phitam Niwas Chowk, 4 Pintu cantik di city palace, ga sekedar cantik saja keempat pintu ini melambangkan 4 musim dan 4

dewa hindu. Pintu yang pertama, Lotus Gate melambangkan musim panas dan dewa shiva.

Laheriya Gate, melambangkan musim semi dan lord ganesha.

Rose Gate, melambangkan musim dingin dan Goddess Devi.

Yang paling susah difoto karena merupakan pintu akses keluar dan masuk pekarangan. Detailnya luar biasa sekali

ada kesan 3D nya entah siapa pembuatnya tapi bisa dibayangkan ditahun berapa semua ini dibuat dan sebagus ini.

Peacock Gate, melambangkan musim gugur dan dewa vishnu.

Kalau yang ini hanya gate biasa menuju museum textile di City Palace.

Warna warni di India

Diwan i Khas, hall yang mendisplay senjata dan silver yang dikelilingi banyak chandelier.

The Famous Hawa Mahal, sungguh luar biasa jaipur / pink city ini seperti berada di negri dogeng

untuk foto / melihat hawa mahal yang letaknya berada di jalan yang ramai dan sempit kalian

bisa datang ke rooftop cafe pas di sebrang jalan.

di dalam hawa mahal.

Surga belanja , baju, kain, anting, tas warna warni.

Albert Hall Museum, dengan pembelian tiket di Amer Fort itu sudah include tiket ke albert hall jangan sampai

kebuang tiketnya, Albert hall museum bangunan yang sangat megah bergaya eropa dipenuhi ratusan burung

yang ternyata sangat bagus dijadikan objek / latar foto. Mendalami infomasi mengenai sejarah India dengan

display yang cukup terawat tapi tidak WOW sekali.

Lebih menarik dari luar dengan burung merpatinya.

Mungkin kalau tempat ini ada di Bali ya hanya sebatas tempat lucu tapi karena ini ada di tengah hiruk pikuk

kota Jaipur, klakson dan segala kebisingan di jalan, makanan dengan bau rempah yang sangat menyengat

munculah satu cafe disebuah gang ini Cafe Palladio, yang saya temukan dari pinterest.

Karena sudah makan siang, kita berkunjung kesini hanya untuk dessert dan minum teh.

Tapi apa boleh buat sepertinya sedang tidak stock kue sehingga tidak banyak pilihan yang tersedia, tapi diluar itu

cafe ini sangat bagus interiornya dan konsepnya, pegawai ramah dan harga juga masih masuk akal (dan masih murah).

Ada satu kejadian dimana kita sewa tuk tuk seharian dengan tour yang ditawarkan hotel, terus kita diajak oleh

supir tuk – tuk untuk bertemu “Guru” , kamu bisa tanya apa saja yang kamu mau tanpa uang. Yauda pergilah kita

kesana dan ternyata “Guru” nya itu penjual batu , berawal dari pertanyaan apa yang mau kamu tanya, dan dia akan jawab

dengan pernyataan – pernyataan yang mencengangkan, ada yang bener, ada yang enggak dan ada yang KOK DIA BISA TAU SIH ?

Nah singkat cerita semua orang itu punya masalah, dan dia menawarkan penyelesaian masalah itu dengan BATU yang dia jual.

Kurang gressss rasanya kalau diceritain melalui tulisan ini, harap info dong ke aku kalau kalian ke Jaipur atau pernah ke Jaipur

dan dibawa ke tempat yang sama. Sang guru sih ngakunya terkenal, dan saat kita berbincang di hostel ternyata ga kita saja yang

dibawa kesana, tapi para penghuni hostel yang juga menggunakan full day tour tuk tuk. Mereka juga percaya ga percaya,

jadi coba ya kalau ada yang pernah juga merasakan pengalaman ini atau suatu saat nanti ke Jaipur (nginep di hostel berbeda)

dan dibawa kesana juga, DM INSTAGRAM PLEASE, haha, sampai jumpa di kota berikutnya.