Maps yang sangat membantu kita selama di London, dapet di hostel.
Nah ini dia kamar hostel Bestplaceinn Green Hostel, lokasi hostelnya ada diatas Pub, tapi deket banget sama
Tube Station (Edgware). Lokasinya lumayan di kota dan harganya pas sama budget kita. Ga banyak ekspektasi
karena harganya murah dan lokasinya diatas Pub. Baru dateng mau check in aja uda dibikin emosi sama receptionistnya.
Ga ada lift, tangga sempit, jadi kalau bawa koper, SELAMAT MENEMPUH TANGGA.
Kamar dorm nya juga sempit dan tingkat 3, beruntung dateng pas kamar sepi, jadi bisa tag kasur yang paling atas.
Pokoknya kalau uda lama ga ngerasain yang namanya emosi jiwa, silahkan datang dan nginep di hostel ini.
Belum lagi temen kamar yang suka nyalain alarm “lagunya empire state of mind” tapi dianya ga bangun,
pengen lempar kaos kaki bau ke orang-orang kayak gini.
Lupakan masalah hostel tadi, itu cuma sedikit cerita dari perjalanan selama di London.
Sekarang kita lanjut ke Hyde Park, karena suasana natal jadi ada yang namanya Winter Wonderland di sudut Hyde Park.
Karena ga bisa main ice skating dan ga mau buang-buang uang untuk jatoh akhirnya nyobain wahana lain.
London Mahal ? IYA ! naik kayak begini aja 6 pound, tapi karena pengen jadi rela ngabisin 6 pound buat naik ginian doang.
Karena lokasi Hyde Park deket sama Buckingham Palace kita tinggal jalan kaki, terus dadah-dadah sama prince william.
Ga sempet ngeliat pergantian penjaga, karena males pas in jam nya, bangun aja uda siang,
musti antri dan desak-desakan tambah males lagi. Jadi cuma kesana sekedar liat ooooh ini toh Buckhingham palace.
Ga liat pergantian penjaga istana, tapi sempet liat arak-arakan pergantian penjaga istana yang naik kuda ini.
Gagah dengan coat merahnya.
Portobello Market, suka banget sama cat rumah , atau toko, atau pintu di sekitar daerah ini.
Exit Tube nya Notting Hill, disini bisa hunting pernak pernik antik dan unik.
Tok tok tok pintu rumahnya gemes sekali.
Exit dari tube Notting Hill bisa juga ke Recipease Jamie Oliver untuk nyobain portobello mushroom burgernya.
Hiasan dinding, dengan street sign khas london bisa jadi pilihan kenang-kenangan untuk dipasang di rumah.
Kalau punya banyak waktu mau banget nyari graffiti-graffitinya Banksy, sayangnya cuma nemu satu Banksy  yang ini.
Toko percentilan Shabby Chic dengan dekor natal yang apik.
Khas All Saint Store di london, selalu ada ratusan mesin jait, karena pertama kali liat disini jadi amaze.
Makanya difoto, pas uda liat ke store di outlet lain ternyata emang gini toh khasnya.
Kacamata Vivienne Westwood Vintage Poundsterling 5 Poundstering bisa ditemuin di Portobello Market, selamat ngubek-ngubek.
Yang suka Packaging dan mau tau sejarah packaging jangan lewatkan Museum of Brands, Packaging and Advertising.
Selama di London ga sempet berkunjung ke Harrods, Selfridges atau toko-toko lainnya, karena waktu banyak habis untuk
berkunjung ke Stadium-stadium di London. Sekarang saatnya ke Emirates Stadium.
Stadiumnya besar, bagus, halte busnya aja kayak gini, ooooh ada podolski, ganteng.
Thierry Henry juga pemain favorite di Liga Inggris, mungkin kalau ga jatuh cinta sama Manutd, aku bakal jatuh cinta sama Arsenal.
Selanjutnya berkunjung ke Stamford Bridge, heran ternyata stadiumnya kecil banget, untuk club sekelas Chelsea.
Tapi Stamford Bridge punya sudut-sudut narsis yang mendukung pengunjung kalau mau foto-foto, karena di sekitar dinding
yang mengelilingi stadion, ada foto-foto pemain dan disedian spot hitam kosong untuk kita bergaya.
Yauda deh ikutan tepuk tangan bareng torres, cech, lampard dan terry.
Abbey Road Beatles Crossing, ya seperti inilah keadaan disana hampir setiap harinya.
Jalan ini masih berfungsi bagaimana jalan biasanya, jadi kalau mau foto susahnya bukan main, karena kalau di luar negrikan
kalau ada orang mau nyebrang, mobil pasti berenti bukannya ngegas (kayak di indonesia)
jadi bakal awkward, karena kita mau foto sambil nyebrang ala the beatles tapi ga mau keliatan mobilnya.
Nah yo … belum lagi antrian yang mau foto, dari dua arah haha, belum lagi ada yang super perfeksionis jadi ulang foto
berkali-kali. Super lucu pemandangan di The Beatles crossing ini.
Hore, keluarga jepang ini berhasil foto ala beatles tanpa ada mobil yang ganggu backgroundnya.
Lokasi penyebrangan jalannya persis di depan Abbey Road Studio. Exit tube untuk menuju sini adalah
St John’s Wood, dari sana tinggal jalan kaki kurang lebih 3 menit untuk menuju Abbey Road.
Ga jauh dari Abbey Road ada Violet Hill (lagunya coldplay), nah beneran ada nama jalannya.
Saatnya keliling london sepuasnya dengan Oyster Card.
Lebih enak naik Double Dekker Bus, karena keliatan viewnya daripada naik tube. Tinggal tap tap aja
bebas mau kemanapun selagi zona 1-3 di London.
Carnaby London. Banyak toko-toko baju dan sepatu bagus di daerah Carnaby.
Dekorasi lampu-lampu natal dan hujan di kota London.
Big Ben hasil foto wungsu ngatur iso sama shutter speed sampe nungging-nungging.
London Eye
Uda capek jalan seharian, tapi harus lebih capek lagi soalnya hostelnya ribut musik di pub.
Jadi terus jalan-jalan sampe Jam kereta terakhir.
Kalau foto sama penjaga seperti ini senyum aja biasa, jangan berani-berani pegang atau sentuh dia.
Waktu ini sempet menyaksikan dengan mata kepala sendiri, segerombolan remaja cowok nyolek penjaga ini
dan gangguin sambil foto dan dengan lantangnya penjaga ini teriak (lupa teriaknya gimana) pokoknya keras banget
ga lama kemudian polisi dateng dan negur segerombolan remaja cowok itu, selanjutnya ga tau deh diapain.
London Bridge yang biasa aja siang hari (apalagi mendung). Cerita tentang museum di London
bakal di bahas di postingan London yang selanjutnya, YAY akhirnya bisa balik lagi ke London
dan puas ngunjungin museum-museum yang terlewatkan dikunjungan pertama.