Pindah negara setiap 3-4 hari sekali, rasanya kayak buronan tapi harus seperti itu karna cuma punya waktu 30 hari
dengan total 9 negara yang mau kita datengin, harus pinter-pinter atur pola jalan,
mau jalan yang santai apa jalan yang ga berhenti-berhenti. Semuanya selalu didiskusiin sebelum tidur,
mau kemana mau liat apa, berkat tinggal di hostel urusan peta ga usah mikir,
pasti ada, pasti disediaan, ya ga susah lah pokoknya.
Kesan pertama sesampainya di Berlin HBF, wow ini stasiun atau airport ?
Foto diatas merupakan Checkpoint Charlie, dulunya pos kecil itu digunakan polisi Amerika
untuk memeriksa tentara yang keluar masuk dari berlin barat ke berlin timur.
Bosen kan denger cerita kita nyasar nyari hostel, yup kali ini nyasar juga cari hostelnya,
tinggal di daerah markgrafenstrasse dekat check point charlie, kenapa pilih hostel ini  ?
karena kita tinggal lumayan lama di berlin dan ini yang paling murah,
Check In Hostel  namanya.
Kamar standar mixed dorm, cuma showernya aja yang aneh, air shower yang kita nyalain ada timernya,
setiap 5 menit mati sendiri dan harus kita pencet lagi sama harus setting ulang sepanas atau sedingin apa airnya,
terserah deh pokoknya males mandi jadinya, uda tau winter dan ternyata showernya model gini.
Sebenernya puing-puing atau potongan potongan tembok berlin tersebar di banyak bagian di kota Berlin itu sendiri.
Seperti di Postdamer Platz kita bisa melihat beberapa potongan tembok berlin yang sudah berisikan tulisan atau gambaran seni.
Kalau mau lihat tembok berlin yang bersih dari grafiti bisa berkunjung ke daerah Mitte.
Kalau mau lihat tembok berlin yang full dengan grafiti silahkan berkunjung ke daerah yang namanya east side gallery.
Salah satu gambaran di east side gallery yang paling mencolok.
Karena semua grafitinya menarik, untuk berkunjung kesini aja bisa ngabisin waktu berjam-jam.
Bahkan masuk ke dalam bangunan tua pun banyak terdapat grafiti di setiap sudutnya.
Buat yang suka fashion street photography, nah bisa hunting di berlin, banyak anak muda
yang pakaiannya nyentrik dan suasana kotanya
juga cocok buat photoshoot ala-ala majalah fashion street.
Inilah pertama kalinya aku ngeliat salju turun dan suasannya lagi di kota, sebelum salju turun itu dinginnya kebangetan.
Idung sampe merah banget dan baju yang kita pake serasa tipis, pokoknya tiba-tiba dinginya drastis eh ga lama kemudian
mulai bejatuhan ketombe-ketombe putih itu.
Ternyata snowflake itu bentuknya memang sama kayak snowflake yang ada di emoji whatsapp,
benernya detailnya lebih bagus sih kayak, kok bisa gini ya bentuknya ?
sayang tangannya lagi kedinginan jadi segini aja buktinya ya, sisanya bisa dilihat dan dirasakan sendiri.
Transportasi umum di Berlin cukup mudah, bisa beli tiket harian / mingguan supaya lebih hemat.
Sebelum sampai di Berlin kita menghabiskan beberapa hari di Praha dan selama di Praha kita naik Trem
ga pernah beli tiket (bandel & kriminal), jadi kebiasaan deh nyampe berlin juga awal-awal ga beli tiket.
Karena sistem Masuk metro di berlin ga kayak di Paris / London, yang harus tap dulu baru bisa masuk.
Di kebanyakan kota di Jerman metro nya itu ya masuk-masuk aja, ga ada pintu otomatisnya.
Nasib nya ditentukan sama keberuntungan anda “apakah kena periksa petugas atau enggak”
Karena petugasnya suka nyamar kayak orang biasa, tiba-tiba dia nanti teriak
“ya penumpang-penumpang silahkan keluarkan tiket anda”.
Nah pas nih kejadian yang menimpa aku, jadi awalnya aku ga punya tiket kereta karena kebiasaan kriminal,
terus di salah satu stop liat cowok masuk dengan alat yang menyerupai
alat yang sering dipake petugas check tiket di dalem jaketnya, ya untung liat jadi bisa segera
keluar dari kereta dan langsung beli tiket untuk nunggu kereta selanjutnya.
Pokoknya jangan coba-coba deh, karena bisa aja penjaganya nungguin juga
di pintu keluar metro dan check satu-satu tiket kita. Pokoknya jangan coba-coba ga beli tiket.
Buat yang suka shopping jangan melewakan Ku’damm
Monumen Holocaust, monumen yang dibangun buat mengenang korban-korban kekejaman nazi
Perjalanan pulang pergi Berlin – Braunschweig – Berlin
Beli tiket pake bahasa tarzan, karena dia ga bisa bahasa inggris dan kita ga bisa bahasa jerman.
Tapi hebatnya orang jerman itu dia bisa marah-marah karena kita ga ngerti bahasa mereka. Luar biasa
Jalan jalan ke ke Braunschweig, dan nemu bangunan yang super lucu ini.
Kalau search di google “amazing building in Braunschweig” pasti keluarnya bangunan ini.
The Happy Rizzi House , awalnya kita sama sekali ga tau apa yang ada di Braunschweig.
Jalan iseng aja muter-muterin kotanya yang saat itu sepi banget, tiba-tiba liat bangunan ini.
Karena tergila-gila dan seneng liat salju, jadinya gini deh keadaannya
