Bremen Germany February 20, 2015  

IMG_1416

Pengalaman jalan-jalan keliling eropa dimulai dari trip ke Bremen ini. Karena waktu itu lagi di Hamburg dan nyari kota terdekat

yang bisa dikunjungi pas lagi weekend, iseng-iseng buka website city2city (bus)

akhirnya menemukan tiket bus seharga 6 euro, untuk pulangnya 8 euro, jadi total keseluruhan tiket pp 14 euro (ya harga 1 baju di H&M lah).

Sebelum fix beli tiket saya browsing-browsing dulu harga hostel, ternyata harganya 10 – 15 euro (lumayan mahal)

tapi toh cuma menginap semalam jadi langsung beli deh tiket bus dan booking hostel.

IMG_1429

Perjalanan Hamburg – Bremen memakan waktu kurang lebih satu jam, bus dilengkapi wifi.

Bus on time dan sampailah di Bremen, widihhh  keren ih bangunan Hauptbahnof nya,

ya kalau bahasa awamnya itu sih central station, jadi kalau liat atau dengar BERLIN Hbf , HAMBURG Hbf

(Hbf = Hauptbanhnof = Central Station/Main station) jadi kalau pas liat beberapa lokasi sampainya suatu kereta / bus dengan tulisan Hbf

artinya kereta atau bus itu akan berhenti di stasiun kereta pusat.

IMG_1441

Karena hari masih pagi, sesampainya di Bremen Hbf saya segera menuju counter informasi untuk menanyakan jenis tiket transportasi

yang tepat untuk digunakan selama di Bremen. Ternyata bremen ini transportasi utamanya adalah Tram, tiket untuk 24 jam harganya 6 euro.

Bentuk tiketnya hanya 1 lembar kertas kecil, seperti kertas linting (serius) uda takut aja ilang, sampe-sampe bener-bener ditaruh di dompet.

Masuk ke tram kita cari box di dekat pintu masuk lalu masukan kertas kecil tadi, kecetak deh jam dan tanggal kita naik tram pertama kali.

Artinya, tiket saya berlaku 24 jam dari waktu saya memasukan kertas itu, sip aman … tujuan berikutnya adalah mencari Hostel.

Berbekal maps yang dikasi hostelworld dan petunjuk “How to get There”.

Ajaib sekali, kali ini saya ga nyasar, bener-bener ketemu dengan gampang, ya iyalah orang hostelnya pinggir jalan. Townside Hostel Bremen.

Buat temen-temen yang mau ke Bremen uda deh ini hostel rekomen banget, pegawai ramah, lokasi strategis (deket area gaul), internet sampe kamar.

Untitled-1

Kamarnya nyaman dan bersih, selalu milih mixed dorm biar bobo sama cowok-cowok ganteng (biarpun beda kasur).

Ga deng bercanda, karena lebih murah dibandingan female dorm.

Hostel yang bagus adalah hostel yang di setiap tempat tidurnya ada colokan dan lampu tidurnya, nah cakep.

Jadi ga rebutan colokan, atau charger tiba-tiba dipake orang, atau HP ilang pas lagi nyarger.

IMG_0056

Suasana di sekitar Hostel, banyak cafe dan toko kecil disepanjang jalan,

karena hari pertama beli tiket tram 24 jam, jadi dipake buat keliling-keliling

pakai tram, sambil lihat peta dan ngafalin jalan, kalau ada yang lucu atau pengen diliat

pencet tombol stop dan turun, lanjut terus, sampai akhirnya memutuskan untuk ke pusat kota Bremen.

IMG_0097

Waktu itu memasuki spring, udara agak anget kalau ada matahari seperti sekarang tapi tetep dingin kalau ada angin.

Jadi seperti inilah keadaannya, kursi kursi dikeluarin, orang-orang minum kopi/beer sambil menikmati matahari.

Ini dia yang namanya Market Square atau Marktplatz, bangunan di sekitar Market Square ini masuk ke UNESCO world heritage.

Mulai dari town hallnya, patung Rolandnya semua masuk UNESCO world heritage.

IMG_0108

Patung Roland yang konon katanya kalau usap-usap kakinya bakal balik lagi ke Bremen.

Pret, boro-boro mau usap-usap orang sekelilingnya dipagerin.

IMG_0114

Town Musican of Bremen, nah ini dia yang ada di dogeng-dogeng, yang akhirnya menjadi icon kota bremen.

Empat sekawan : keledai, anjing, kucing dan ayam yang ceritanya mencari keberuntungan ke kota bremen dengan

menjadi penyanyi. Karena dogeng ini melegenda jadi setiap pengunjung (termasuk saya) rela antri untuk berpose dengan

patung ini karena dengan memegang kaki keledainya merupakan tanda keberuntungan.

Minta tolong orang lain buat fotoin, taunya dia juga jalan sendirian, karena sama-sama jalan sendirian akhirnya

kita memutuskan untuk keliling-keliling sebentar bersamaan, sambil ngobrol, dan tuker facebook.

Rupanya dia dari rusia sedang menekuni akademi perawatan dan sedang libur

semester yang dihabiskan dengan keliling jerman bagian utara.

Cerita-cerita tentang negara kita masing-masing dan pastinya saya racuni dia tentang keindahan indonesia

dan memastikan kalau liburan musim panas harus datang ke Indonesia.

IMG_0120 IMG_0119

Masih di area Marktplatz dengan pemandangan Rathaus dan St. Peter Cathedral, menikmati pengamen yang memainkan lagu-lagu klasik.

Niat lho ngamennya bawa piano, ga cuma manusia aja, anjing-anjing juga menikmati suasana di sekiataran marktplatz.

Menurut pengamatan aku selama tinggal di Jerman, orang jerman itu loyal dan sayang banget sama anjingnya,

bahkan mereka mengangggap anjing itu seperti anak mereka sendiri. Waktu di Hamburg sempet ngeliat ibu-ibu buta yang kemana-mana

sama anjingnya, dan anjingnya itu pakai rompi yang tulisannya (anjing khusus penuntun orang buta), jadi si ibu ini megang tali yang terikat

ke besi yang ada di rompi anjing itu. Bahkan orang-orang ini mempercayai hidupnya sama seekor anjing. Luar Biasa

IMG_0076 IMG_0219

Bunga-bunga liar yang bermunculan, pertanda musim semi akan datang.

Inilah pengalaman saya menjelajahi benua eropa seorang diri, seperti kebanyakan orang awalnya saya ragu apakah saya bisa bertahan

jalan jalan keliling eropa sendirian. Ternyata lambat laun semua keraguan saya terpecahkan, kalau diingat-ingat lagi

perjalanan saya kemarin ini merupakan salah satu perjalanan favorite saya, karena saya menentukan kemana saya mau pergi sesuka hati.

Kalau salah jalan ya ngeluh sendiri bukan saling nyalahin, kalau bangun kesiangan ga ada yang marahin haha dan juga banyak waktu

senggang yang bisa saya habiskan sendiri, tidur siang di taman, baca buku di perpustakan, tanpa harus ada seseorang yang manggil yuk pindah bosen.

IMG_0156

Pertanyaan yang paling sering ditanyakan selama berpergian sendiri ke eropa itu adalah …. Gimana foto-fotonya kan sendirian.

Waktu itu Tongsis belum hits dan malu juga sih bawa-bawa gituan, yang difoto cuma muka dan background aja

padahal uda bergaya dari rambut sampai ujung kaki,background bagus kan rugi banget pakai tongsis.

Pakai tripod ? oh no, tas aja uda berat sama buah, air putih dan buku ,

kalau dimasukin tripod mau jadi apa tasnya ? jadi jawabannya adalah, SELF TIMER.

Kamera kesayanganku jadi teman perjalanan ku, mengabadikan moment-moment foto diri sendiriku,

di set 12 detik, jadi punya waktu 12 detik untuk siap-siap dengan 6 x shot.

Yang paling ngeselin adalah kalau uda siap-siap pose tiba-tiba ada orang

lewat atau datang, mulai salah tingkah, tapi kamera ga bisa bohong,

karena kamera bakal kelap kelip sendiri, jadi uda deh diketawain sama yang lewat.

IMG_0174 IMG_0143

Schnoor District, merupakan kawasana tertua di Bremen. Berjejer toko-toko mungil, bahkan gang-gangnya yang sempit akan membawa

kita ke suatu tempat yang tidak pernah terbayangkan.

IMG_0161 IMG_0165

Lorong-lorong sempit tadi membawa saya ke tempat seperti ini.

IMG_0136 IMG_0160

Pintu-pintu mungil, menjadi daya tarik bagi saya sendiri, hampir setiap toko yang punya pintu dan bagunan unik pasti saya foto.

IMG_0179 IMG_0192

Sambung permasalahan foto tadi, beberapa kali saya minta tolong orang buat fotoin saya, ah cuek aja kan ga ketemu lagi begitu pikir saya.

Tapi selalu hasilnya pose saya kayak Pak satpam “Tegap Lurus” “Siap Grak” kaku sekaku-kakunya patung polisi di belokan jalan ke bedugul.

Jadi selagi masih ada pijakan buat taruh kamera supaya bisa self timer aku ga minta tolong orang,

biasanya aku cari batu yang agak tinggi, tempat sampah atau meja cafe yang nganggur buat dijadikan pengganti tripod.

Nah waktu foto diatas aku taruh kamera diatas pot, sok-sok gaya lagi jalan melihat keindahan bremen, cih !

IMG_1546

Setelah lelah berkeliling area Schnoor, ketika sedang duduk, ada remaja tanggung yang bawa paperbag PRIMARK,

tanpa lama langsung tanya ke si remaja tanggung itu dimana lokasi PRIMARK.

Dia cuma menyebutkan Waterfornt mall, bukan di daerah sini ? tanya saya balik. Bukan, 15 menit naik Tram,

langsung saya keluarin peta tram saya dan tanya dimana stop terdekat untuk menuju mall ini.

Rupanya hari itu adalah malam minggu, dan sama seperti di Jakarta banyak dari mereka menghabiskan waktu di mall

besar, berbelanja makan dan bahkan ada banyak sekumpulan anak muda yang berkumpul untuk menonton Bundes Liga (liga sepak bola jerman)

di food court mall, karena team kebanggaan mereka sedang bermain, jadi setiap kali Werder Bremen mencetak goal

sorak gemuruh yang menurut saya mendekati gempa terjadi di mall ini, semua bersorak saya pun begitu,

bedanya saya bersorak karena saya  puas belanja di Primark.

IMG_0261

Windmolen Am Wall

IMG_0255

Saat menikmati burgerpark dan ingin mengabadikan OOTD ini, sudah mengeset kamera dengan self timer bersiap pose, tiba-tiba

datang orang yang bejalan menuju kearah saya, karena malu kalau ketahuan jadi saya melongok ke pepohonan diatas

seakan-akan mencari letak keindahan pohon ini, padahal ini semua dalih supaya ga ketawan lagi mau foto.

IMG_0260

Dorint park hotel

Untitled-1

Ke stadionnya Werder Bremen dan ketemu pemainya lagi naik sepeda, sayang ga kenal siapa-siapa.