Dari awal cerita Trip Indochina, uda salah ambil strategi, start di Phnom Penh – Siem Reap – Ho Chi Minh City – Hanoi. Dari Siem Reap ke
Ho Chi Minh City lagi-lagi ngelewatin Siem Reap untuk ganti bus. Harusnya perjalanan di mulai dari Siem Reap ke Phnom Penh biar ga
2x ngelewatin Phnom Penh, ya tapi nasib berkata lain karena waktu itu rute air asia cuma ada ke Phnom Penh.
Dari Siem Reap saya naik sleeper night bus yang jadi pengalaman yang seru banget, bayar sekitar 22 USD sekali jalan. Perjalanan di mulai dari
jam 12 malam, bener-bener tidur sepanjang perjalanan. tiba-tiba bangun uda sampai di Phnom Penh. Beruntung juga hari itu kita dapet Kursi
yang di atas (jadi bisa liat jalan), karena kalau dapet di bagian bawah bakalan super gelap dan sedikit sumpek
Kurang begitu suka sama Ho Chi Minh (yang dulu namanya saigon), kenapa kurang suka ?
Liat aja foto diatas, motor nya banyak dan brutal, banyak taxi gelap, banyak orang yang berusaha nipu turis dan memang suasananya
buka favorite aku. Hati-hati saat pilih taxi di Ho Chi Minh, hanya ada beberapa taxi yang jujur (lupa nama taxinya)
Pham Ngu Lao Street, Keadaan disekitar penginapan, yang menarik street foodnya enak-enak disekitar daerah kita menginap
Bendera Vietnam.
Banyak situs dan museum bekas peperangan yang bisa dikunjungin tapi karena sama sekali ga tertarik, lebih banyak
menghabiskan waktu untuk nyobain makanan di pinggir jalan dan belanja di pasar (tas etnik vietnam)
Bebuahan di pinggi jalan dan ternyata ada rujak juga.
Indonesia kalah sama ho chi minh, ho chi minh aja punya taman yang bersih dan bisa dijadiin spot makan siang outdoor
Rice Noodle yang jadi makanan sehari-hari selama di Ho Chi Minh
Pho 2000, terkenal dan yaaaa enak juga
Ho Chi Minh city hall
Saigon Notre Dame Basilica
Saigon Central Post Office
Kalau punya waktu lebih selagi ada di vietnam selatan jangan lupa ke Mui Ne : pasir coklat yang menyerupai gurun di afrika sana
luamayan bisa sand boarding, perjalanan kurang lebih 4 jam dari ho chi minh.