Dari paris ke madrid kita naik pesawat Vueling . Di madrid ini kita menetap selama satu minggu untuk acara world youth day.
Tahun 2008 kita juga ikutan acara ini yang di adakan di sydney, dan 2013 acara ini bakal di adain di rio de janeiro.
Cuplikan foto dan kegiatan saya dan temen-temen dari bali di world youth day madrid.
Sekumpulan Umat Katolik dari seluruh dunia, biarpun namanya World Youth Day, tapi terbuka untuk semua usia kok
Karena acara ini di hadiri oleh anak muda katolik sedunia, bendera menjadi salah satu identitas juga, kemana-mana bawa bendera.
Acara world youth day ini kita daftar online bisa group atau perorangan, kalau pergroup kita bakal di tempatin di sekolah-sekolah atau di ruang olahraga
jadi selama 7 hari itu kita tinggal & tidur barengan orang-orang dari berbagai macam benua, kalau daftar perorangan kita bakalan di tempatin di host
parents. Acaranya mulai dari misa pembukaan, katekesis setiap harinya, jalan salib, dan acara kegerejaan lainnya. Pas kita daftar itu kita bayar uang
administrasi sekitar 1,6 juta (selama 7 hari disana kita gratis makan pagi, siang sore dengan cara mencari restaurant yang ada sticker world youth day nya
, akomodasi selama 7 hari gratis dan juga transportasi selama 7 hari gratis). Dari segi konsumsi world youth day madrid lebih bagus dari world youth day
di sydney, kalau di sydney kita makannya uda di paketin ga bisa milih, di bagiin gitu tiap hari di tempat-tempat yang di tentukan, kalau di madrid kita
berpetualang mencari restaurant yang ada sticker world youth day nya. Untuk urusan akomodasi kita juga beruntung karena dapet di gymnastic room di
sport center bareng sama beberapa anak muda katolik malaysia, africa selatan, nevada USA, dan perancis.
Saking panasnya Madrid saat itu, banyak orang-orang yang nyemplung ke Air Mancur di Taman
Satu minggu penuh Madrid dipenuhi banyak orang muda yang pakai tas ini
Restaurant Spanyol yang berstickers World Youth Day,
tandanya kita bisa makan disini hanya dengan menunjukan identitas World Youth Day kita,
nah kalau itu ilang, bisa repot lagi urusannya.
Tas, Topi, T-shirt yang sama untuk semua peserta
Berkenalan dan bertukan cindera mata khas masing-masing negara. Sampai sekarang juga masih berteman baik sama mereka di media social facebook.
Tempat tidur selama 7 hari di Madrid dengan ratusan orang lainnya,
Sama sekali ga ada kesempatan buat Charge Hp atau Camera
Disela-sela acara bebas kita berkunjung ke Stadionnya Real Madrid
Kadang juga kita suka bandel bolos ga ikut satu acara dan malah jalan-jalan keliling madrid pakai bus, karna metro selalu penuh dan di bus ada free wifi
Perjalanan menuju tempat diadakannya misa penutupan. Udara saat itu sampai 40 derajat celcius.
Warga sekitar berbaik hati nyiramin kita air dari rumah mereka, karena tau kita uda jalan kaki berpuluh-puluh kilometer dan haus.
Mc Donalds super antre banget dan sama sekali ga ada orang yang berjualan minuman, akhirnya kita minum entah air apa ini dari Gas Station.
*untung masih hidup sampai detik ini*
Malam terakhir di Madrid. Semua peserta bakal bermalam disini.
Suasana Misa Penutupan, lagi-lagi jadi orang yang beruntung karena terpilih untuk duduk di depan close to Holy Father waktu ini masih Paus Benedictus.
Pecaya ga hanya butuh waktu 1 menit untuk kering lagi dari semprotan abang-abang pemadam kebakaran ini ?
jadi bisa dibayangin ga, bagaimana panasnya Madrid saat itu ?
Di penginapan sama sekali ga ada harapan buat charge Hp atau Camera, jadi sekalinya ketemu colokan nganggur di cafe atau di museum kita langsung
berusaha charge. Yang paling seneng sih pas nemu colokan di Metro Station karena kebetulan ada Wifinya, hehehe
Pertandingan sepak bola spain vs the rest of the world di stadionnya Atletico Madrid.
Karena pulang nonton bola ini sudah larut malam, sesampainya di tempat penginapan sudah terkunci alias kita ga bisa masuk,
wah kacau mana HP uda mati kebanyakan foto-foto, temen yang battery HP nya masih nyala uda berusaha SMS temen yang ada di dalam akomodasi
tapi ga ada respon sama sekali. Setelah nungguin selama beberapa jam masih ga ada tanda-tanda orang yang keluar dari tempat kita tinggal.
Lokasi kita tinggal itu merupakan gedung olahraga yang gerbangnya aja jauh banget dari gedung utama, security ga jaga 24 jam.
Pokoknya lewat jam malam ya langsung di kunci. Akhirnya kita pasrah dan memutuskan ke Taman Bermain dan mulai
nyari posisi tidur di perosotan *sedih ga sih bacanya* ya tapi ini kejadian nyata.
Ga lama pas uda berusaha tidur kita denger suara beberapa orang, kita perhatiin ternyata mereka pakai tanda pengenal peserta World Youth Day,
akhirnya kita cerita kalau kita ga bisa masuk tempat penginapan kita karena sudah di kunci, bisa ga kita ikut kalian.
Terima Kasih banget kita diajak ke akomodasi mereka (di Sekolah) penjaga di sekolah masih ada di pintu dan mau bukain pintu.
jadi setelah kita di tanya-tanya kenapa alasan kita ga bisa ke tempat kita menginap dan kita dari mana, akhirnya kita diperbolehkan untuk bermalam
bareng mereka di gedung sekolah. Kita tidur di lantai kelas tanpa sleeping bag atau selimut sehelaipun, ya mendingan lah daripada harus
tidur di perosotan di Taman Bermain kan lebih kasian. Keesokan paginya kita langsung pulang ke akomodasi kita dan bener aja temen-temen disana
uda panik kenapa kita bertiga ga pulang semaleman. Padahal kita uda bilang kita mau nonton bola, tapi entah mereka lupa atau gimana jadinya
saling nunggu kapan pulang sampai akhirnya mereka pasrah di dalem, kita juga pasrah di luar. haha