San Francisco USA May 26, 2019  

Perjalanan penerbangan terjauh dan terlama dalam hidupku dimulai dari Bali – Jakarta – Singapore – Hongkong – San Francisco.

Berapa kali dapet headset tuh hahaha ( semoga ada yang paham jokes ini ) . Naik Singapore Airlines ga tau itu promo atau enggak tapi

menurutku masuk akal harganya, karena aku membandingkan dengan maskapai lain. Beli tiketnya bulan September berangkatnya

Bulan November, Mulai urus apply visa bulan October. Aku ga bakal bahas lengkap dan detail masalah urusan visa karena takut

menyesatkan, urus visa amerika sendiri ga pakai calo, cuma mau cerita aja kalau ternyata ga sesulit yang aku bayangkan.

Karena di Bali enggak bisa apply kedutaan amerika , jadi aku harus pilih mau via Jakarta atau Surabaya,

Dimulai dengan buat account di website untuk isi semua data dan setelah selesai bayar via CIMB Niaga  dan kemudian

diatur tanggal wawancara. Aku pilih di Jakarta. Wawancara di kedutaan aku uda siap dengan segambreng kertas kertas pendukung

pengajuan visa kayak rekening koran, tiket pesawat, penginapan dll. Tibalah saatnya giliran aku dipanggil untuk wawancara, karena aku pergi

sama kakakku jadi nomer antrean wawancara kita samaan, Pertanyaan standart mau kemana ?

ngapain ke Amerika ? “California jawab aku” ( dalam bahasa inggris, wawancaranya kayak di loket gitu),

San Francisco mau liburan, mulai dicheck  data kita di komputer untuk dicocokin kayak kerjaan kita dan karena dia minta liatin

passport kita yang sudah kadaluarsa jadi dia nanya juga, oh sering ke Eropa, paling suka dimana di eropa ? ya dijawab aja santai

lebih kayak ngobrol, dan ga sampai 5 menit uda dikasi kertas putih tentang cara pengambilan visa nya, OK ENJOY YOUR TRIP.

Ga ada catatan tertulis tapi semakin passport kamu berwarna warni dengan cap / visa

sepertinya tidak sulit untuk mendapatkan visa kunjungan ke amerika.

Saat nunggu giliran jangan tanya berapa orang yang dapet kertas merah alias di tolak, intinya kalau uda mulai jawabannya ga masuk akal

dan berbelit belit saat jawab pertanyaan yang simple dari pemwawancara hehe siap siap aja.

Datanglah hari dimana tanggal keberangkatan tiba, perlu di ketahui bahwa 10 hari sebelum keberangkatan aku masih liburan di Jepang

jadi aku beli asuransi travel selama setaun takut ada apa-apa pesawat satu aja delay bisa rugi banyak. Karena aku hanya punya selang 1 malam

di Bali sebelum harus berangkat lagi ke Jakarta. Awalnya aku sempet mau berangkat dari Tokyo ke Amerika, tapi ketawa sendiri liat harga

tiketnya, jadilah aku pulang ke Bali dan keesokan harinya langsung berangkat lagi ke Jakarta dan lanjut tuh rute yang akhirnya sampai

San Francisco. Selama perjalanan pesawat aman aman saja, bahkan ga kerasa itu perjalanan lama sekali, entah kenapa.

Apakah karena aku terus tidur karena capek jadi tau tau sampai atau karena excited, entahlah.

Yang pasti kedatangan aku ke Amerika ini untuk pertama kalinya dan aku ga punya ekspektasi tinggi mengenai kota yang

akan aku datangi lebih ke pasrah aja kakaku mau kemana dan aku ikut. Karena bisa berantem kalau aku banyak punya list

mau kemana dan ternyata beda sama kakakku, jadi lebih baik mengalah demi keselamatan nusa dan bangsa .

Karena dia uda sering ke Amerika aku  percayakan juga deh sama tempat tempat yang mau didatangin.

Sampai di SFO malam hari kita menggunakan Uber untuk menuju airbnb, berhubung di Indonesia uda ga ada Uber

dan terakhir ada juga ga sekeren di SF yang di mobil nya ada lampu lambang uber yang bisa nyala, warnanya kita bisa

pilih di aplikasi saat memesan jadi  memudahkan kita juga untuk mengenal driver.

Pilihan termurah menuju kota dari airport san francisco adalah SamTrans Bus atau Bart.

Jauh diluar bayanganku, ternyata banyak sekali homeless di downtown kota San Francisco, kaget benerrrrrrr …

belum lagi kalau tiba tiba di samperin lagi jalan entah ngomong apaan kayak zombie. Makanya aku kurang suka

jalan kaki malem malem terutama di downtown karena semakin malem orangnya semakin aneh.

Airbnb kita lokasinya di Alamo Square, karena sama sekali tidak jetlag jadi  keesokan harinya pagi – pagi kita

memutuskan untuk jogging ke Painted Ladies.

Setelah jogging kita cari sarapan dengan mempercayakan aplikasi yelp.

Kalau jalan sama rain ( kakak saya ) ga boleh milih tempat makan tuh random yang lewat aja harus dicari berdasarkan review dan menu.

Folklores Cofee Traders kedatangan aku ke cafe ini disambut lagu country road, ahhh sedap kopinya enak, breakfast enak,

happy sekali, seenak itu Salmon scramble yang aku pesan.

Karena sering banget denger cerita orang – orang kalau ngasi tip di Amerika, akhrinya saya ngerasain sendiri haha

serem uda ditulis musti ngasi berapa, Tips hematnya adalah makan di food truck atau fast food.

Kalau trip agak lama, awal awal trip suka centil jajan jajan ga penting.

Destinasi wajib bagi aku adalah ke Pier 39 untuk melihat sea lion, sebenarnya kawasan ini kawasan untuk shopping / makan

tapi yang paling menarik adalah kumpulan sea lion yang ribut saut sautan dan berantem saling cebur ceburan.

Selama di San Francisco aku beli clipper card, untuk daily pass juga tersedia limited pass dari pilihan 1 hari, 3 hari atau 7 hari.

Dari Pier 39 kita jalan kaki ke Fisherman wraft eh tapi bukan makan seafood melainkan cobain

IN-N-OUT Burger, pesan yang animal style fries dan animal style burger. Sampai buka web ini 

untuk mastiin menu apa yang harus dipesan.

Decor natal sudah menghiasi kota dan pusat perbelanjaan.

Colorful Castro, LGBTQ neighbourhood = happy neighbourhood

Awalnya semangat mau soulcycle setelah sampai eh kok malas …

Koleksi foto rumah rumah di San Francisco

Twin Peaks, disaat semua orang kesini naik uber / kendaraan pribadi. Kita pake acara hiking dari belakang

rumah warga, menuju kesini nya naik muni dilanjutkan naik bus.

Jalanan Zig Zag yang terkenal Lombard Street.

View Coit Tower, di Telegram hill view dari sini bagus sekali

La Taqueria, tacoooooooosssss time

Salah banget nyobain bubble tea di amerika, aduh kemana mana enakan chatime lah.

Menunggu beberapa hari belakangan yang selalu mendung dan hujan sampai cerah baru kita memutuskan

untuk ke Golden Gate, Karena banyak pilihan spot foto kita pilih yang paling ujung yaitu

Battery Spencer, karena tidak ada public transportation jadinya kita naik uber. Tips murah naik uber

adalah pilih uber shared.

Jalan kaki dari ujung ke ujung gate sampai di tempat yang ada public transportnya. Opsi lain adalah naik sepeda

Dingin dingin seperti ini masih ada yang main surfing di bawah Golden Gate

Palace of fine arts, bangunan klasik dikelilingi taman. Enak buat santai santai sore disini

Free Public rooftop POPO

Sehabis dari San Francisco kita melanjutkan perjalanan ke Los Angeles naik Bus, karena busnya malam kakak saya yang kecentilan

booking hostel buat nunggu mendekati jam keberangkatan, sekitar jam 11 malam, HAHAHAHAHAHAHAHAHA

jadi kita check in aja baru jam 7 malam uda check out lagi jam 11 malam dengan membayar untuk 2 orang

karena di dorm, dan kita cuma goleran tidur tiduran di 1 kasur. Kalau dipikir pikir ketawa sih kok jadi lebih mahal

daripada naik bus ke LA nya ya ? HAHAHAHAHAHA, yauda sampai jumpa di cerita LA.